MANAJEMEN SISTEM INFORMASI SEKOLAH




MANAJEMEN SISTEM INFORMASI SEKOLAH


I. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. Pendahuluan
Era baru dalam dunia pendidikan adalah dengan diperkenalkannya reformasi pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini mempunyai nuansa bagaimana sekolah berusaha menggunakan perangkat komputer yang dapat diaplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja sekolah (Eti Rochaety, 2005). Seiring dengan perkembangan TI yang semakin cepat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme SIM berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi.
Informasi yang diolah dengan menggunakan komputer dapat digunakan oleh kepala sekolah sebagai sarana informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan dan memanfaatkan kemajuan TI bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah. Kepala sekolah pada hakikatnya adalah pengolah informasi. Karena salah satu peranan kepala sekolah sebagai pemimpin menurut Minzberg adalah sebagai informator (Laudon & Laudon, 1998). 
Materi pelatihan pengembangan SIM SEKOLAH berisi TI ini meliputi: 
1. konsep dasar SIM,
2. pengembangan perangkat keras SIM SEKOLAH berbasis TI,
3. pengembangan perangkat lunak SIM SEKOLAH berbasis TI,.
4. pengembangan SEKOLAHM pendukung implementasi SIM SEKOLAH berbasis TI,
5. pengelolaan informasi berbasis TI,
6. pembuatan website SEKOLAH/MI, dan 
7. cara mengakses informasi sekolah dengan menggunakan TI

B. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Systema yang mempunyai arti:
(1) suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian, dan 
(2) hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur.
Banyak ahli yang sudah memberikan definisi mengenai sistem yang dapat memperjelas pemahaman kita tentang sistem itu sendiri. Sistem ialah subsistem-subsistem yang saling berinteraksi, berkorelasi, berinteraksi, dan berdenpedensi yang membentuk suatu kesatuan utuh melebihi jika subsistem-subsistem bekerja sendiri-sendiri. 
McLeod, Jr., (1995: 13-14) menyatakan bahwa secara prinsip sistem dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya. Secara sederhana sistem terbuka dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 19.1 Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya melalui arus sumber daya. Skema sistem tertutup dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


Gambar 19.2 Sistem Tertutup
C. Pengertian Informasi
Seringkali penggunaan istilah data dan informasi mengalami kerancuan karena adanya kelemahan dalam memberikan definisi untuk kedua istilah tersebut. Data adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali dalam rangka pengambilan keputusan. Sebagai contoh dapat berupa dokumen penunjang, buku besar, dan sebagainya yang terdiri dari material sumber untung perhitungan rugi laba. 
Informasi adalah data yang sudah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informatif, kesimpulan, argumentasi, dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh dapat juga berupa sebuah dokumen penunjang yang sudah disebutkan di atas, tetapi dalam hal ini data dapat digunakan oleh auditor intern, departemen pelayanan manajemen dari auditor luar, atau manajemen intern untuk perencanaan keuntungan dan pengendalian atau untuk tujuan pengambilan keputusan lainnya (Claggett, 1997: 6). Selain itu, Singh A. (2005: 2) mendefinisikan bahwa “Information system is to provide accurate and relevant information to users at the right time and at the appropriate level of detail.” 
Davis, (1993: 28-29) menyatakan bahwa:
Data, bahan baku informasi, didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda dan sebagainya. Data terbentuk dari karakter yang dapat berupa alphabet, angka maupun simbul khusus seperti *, $, dan /. Data disusun untuk diolah dalam bentuk sruktur data, struktur file, data base. Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta-fakta, simbol-simbol, dan angka-angka yang relatif tidak berarti sebelum diadakan proses selanjutnya terhadap data tersebut. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. 
D. Pengertian Manajemen
Kata manajemen juga berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggeris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. 
Manajemen menurut Mary Parker (Stoner & Freeman, 2000) ialah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (The art of getting things done through people). Meskipun banyak definisi manajemen yang telah diungkapkan para ahli sesuai pandangan dan pendekatannya masing-masing. Walaupun demikian, yang dimaksud manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan, kepemimpinan, evaluasi dan pengawasan, dan SIM. 

E. Pengertian SIM
Menurut Murdick, (1997) menyatakan:
SIM adalah suatu kelompok orang, seperangkat pedoman, dan petunjuk peralatan pengolahan data (seperangkat elemen), memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data (mengoperasikan data dan barang) untuk mengurangi ketidakpastian pada pengambilan keputusan (mencari tujuan bersama), dengan menghasilkan informasi untuk manajer pada waktu mereka dapat menggunakannya dengan paling efisien (menghasilkan informasi menurut waktu rujukan).
Wahyudi Kumorotomo & Subando Agus Margono (2001) menyatakan SIM ialah sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan suatu organisasi. Kalau orang mendengar istilah SIM, biasanya orang itu membayangkan suatu sistem komputer. Pada hal SIM sudah ada sebelum komputer diciptakan. Dalam literatur-literatur belum ada kesamaan pemakaian istilah SIM. SIM dalam bahasa Inggrisnya Management Information Systems atau Management of Information Systems atau Information Processing Systems atau Information Systems saja.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli sebagaimana tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa definisi SIM adalah suatu sistem yang diperlukan oleh suatu organisasi untuk menyediakan informasi yang penting dalam rangka mencapai tujuan organisasi. 

F. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Pengertian teknologi di sini ialah hardware dan software yang digunakan untuk membuat, mengakses, memproses, dan mengirim informasi baik berupa teks, suara, gambar atau video (multimedia). Cakupan ICT adalah; (1) komputer, (2) internet, (3) satelit, (4) telepon, (5) radio/tv, dan (6) kamera.

G. Manfaat SIM SEKOLAH/MI Berbasis TIK bagi SEKOLAH
1. Meningkatkan produktivitas kepala sekolah/madrasah dalam hal: 
a. Pengolah kata, angka, gambar, video, suara, data statistik 
b. Perancangan, ko, pemrograman 
2. Menyampaikan Informasi Manajemen Sekolah/Madrasah yang meliputi:
Perencanaan program SEKOLAH, pelaksanaan rencana kerja SEKOLAH, pengawasan/evaluasi, kepemimpinan SEKOLAH, dan sebagai alat bantupembelajaran. 

H. Prinsip-prinsip SIM SEKOLAH/MI Berbasis TI
1. Sekolah/Madrasah:
a. mengelola SIM yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien, dan akuntabel;
b. menyediakan fasilitas informasi yang efektif, efisien, dan mudah diakses;
c. menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi maupun pemberian informasi atu pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan didokomentasikan; dan
d. melapor data informasi sekolah/madrasah yang telah terdokomentasikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

2. Komunikasi antar warga sekolah di lingkungan sekolah dilaksanakan secara efektif dan efisien.

I. Keterbatasan SIM Berbasis TI
1. Relatif masih mahal
2. Kecepatan akses masih lambat
3. Mengandung banyak distraksi
4. Mendorong prevalensi plagiat, virus, hacking, dan cybercrime.

J. Kelebihan SIM Berbasis TI
1. Dapat meningkatkan produktivitas kerja.
2. Dapat dilihat berulang-ulang (repetitif).
3. Dapat membantu mengatasi pekerjaan yang banyak dan kompleks.
4. Dapat mencapai tingkat akurasi yang tinggi.

K. Implementasi TI dalam Pendidikan
Implementasi teknologi informasi dalam bidang pendidikan atau bidang yang lain biasanya terkait dengan pemanfaatan LAN, WAN, dan internet, seperti: sistem informasi sekolah dan keuangan sekolah. 


II. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS KOMPUTER

A. Pendahuluan
Sistem informasi manajemen berbasis komputer didefinisikan sebagai suatu sistem yang diperlukan oleh suatu organisasi untuk menyediakan informasi yang penting dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan bantuan komputer. Sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam kenyataannya banyak membantu pekerjaan manusia, jika dibandingkan dengan sistem informasi yang masih menggunakan cara-cara manual. Keberadaan SIM berbasis komputer memang dirasa perlu bagi organisasi-oraginsasi dalam rangka peningkatan mutu layanan dan pengembangan diri.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi SIM berbasis komputer sangat membantu dalam penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan. 

B. Tujuan SIM Berbasis Komputer
Untuk memberikan kemudahan informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap kegiatan suatu organisasi sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai. 

C. Unsur-Unsur SIM Berbasis Komputer
SIM berbasis komputer memiliki beberapa unsur yang menjadi bagian dari sistem, sehingga sistem tersebut dapat berjalan dengan baik. Para ahli sudah menerangkan unsur-unsur pembangun SIM berbasis komputer.
Onong Uchjana Effendi, (1989) membedakan tiga unsur dasar dalam SIM berbasis komputer, yaitu; (1) hardware (perangkat keras), (2) software (perangkat lunak), dan (3) brainware (personalia).
1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang biasa dipakai dalam sistem basis data sangat beragam bentuk dan jenisnya, tergantung jenis data yang akan dikelola, misalnya berupa CPU, hard disc, motherboard, main memory, kabel fiber optic, dan lain-lain. 
2. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang juga dikenal dengan istilah “program” adalah serangkaian program dengan instruksi-instruksi yang diberikan oleh operator komputer kepada komputer yang memungkinkan komputer mengerjakan pekerjaan yang dinginkan oleh pemrogram (programmer) (Siagian, 2001). Perangkat lunak dalam SIM biasanya berbentuk database management system (DBMS) atau sistem manajemen database dengan tujuan untuk meminimumkan pengulangan data dan mencapai independensi data. Database adalah suatu koleksi terpadu dari data komputer yang disusun secara logis dan dikendalikan secara sentral, serta disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali data tersebut, jika sewaktu-waktu diperlukan (Murdick, 1997). Hirarki data dalam konsep database adalah sebagai berikut.
Database
File (berkas)
Record (catatan)
Field (elemen data)
Sebagai contoh, secara fungsional hirarki data pada konsep database dalam Model SIM Sarana dan Prasarana Pendidikan adalah sebagai berikut.
a. Database merupakan himpunan file-file atau berkas-berkas mempunyai hubungan atau relasi logis dengan menggunakan kata kunci primer yang ada pada masing-masing file.
b. File adalah kumpulan record yang sejenis untuk masing-masing jenis entitas, sebagai tempat penyimpanan data dari entitas.
c. Record adalah kumpulan satuan data yang mempunyai panjang sama, yang menggambarkan atau mewakili suatu file.
d. Field adalah satuan data terkecil yang menjelaskan bagian-bagian dari record.
Keempat komponen database tersebut merupakan komponen yang sangat penting keberadaannya dalam model SIM pada suatu organisasi, karena tanpa keempat komponen tersebut tidak dapat disusun suatu database yang baik.
Hal penting yang berkaitan dengan perangkat lunak adalah sistem keamanan baik pada tingkat LAN, intranet dan internet. Dalam sistem jaringan internet ada beberapa kelemahan yang berpotensi untuk menghambat kelancaran sistem, yaitu kurangnya keamanan sistem. Semakin banyak menyambungkan sistem ke jaringan komunikasi data yang berbasis luas (internet), maka semakin besar resiko yang dihadapi dalam hal keamanan data. Heckers dan kriminal komputer yang lain dapat masuk ke dalam jaringan komputer tertentu setiap saat, sehingga sistem keamanan jaringan komputer merupakan sesuatu yang sangat penting.
3. Manusia (Brainware)
Brainware adalah aspek manusia atau orang yang menangani proses komputerisasi. Aspek manusia sangat penting sebab akurat tidaknya suatu informasi yang dihasilkan komputer sangat dipengaruhi oleh faktor manusia yang menangani unsur perangkat keras maupun unsur perangkat lunak. 
McLeod, Jr., (2001) menyatakan bahwa sistem informasi manajemen memerlukan lima golongan utama spesialis informasi: (1) analisis sistem, (2) pengelola database, (3) spesialis jaringan, (4) programmer, dan (5) operator.

D. Mekanisme Kerja SIM Berbasis Komputer
Sebuah SIM, baik sistem informasi manual maupun yang dilengkapi dengan perlengkapan sistem komputer memiliki komponen dasar yang sama, yaitu masukan berupa bahan informasi/data, pengolahan data, instruksi dan prosedur, keluaran, serta catatan-catatan dan arsip. Bahan informasi ini yang akan diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi manusia. Proses pengolahan data ini dilakukan dalam suatu mekanisme kerja SIM.
Murdick (1997) menyatakan komponen-komponen sistem informasi manajemen dibagi menjadi lima bagian, yaitu: (1) input data, (2) pengolah data, (3) catatan dan arsip, (4) instruksi dan prosedur, (5) output. Mekanisme kerja SIM ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut ini.

Gambar 19.3. Komponen-komponen SIM

Sistem informasi manajemen menerapkan sistem penyajian informasi yang cepat dan akurat (diambil pada tanggal 4 September 2006 dari http://www.chronobuilding.co.id.). Mekanisme kerja SIM seperti bagan berikut.

Gambar 19.4 Mekanisme Kerja SIM

Kesimpulannya, secara teknis mekanisme SIM berbasis komputer meliputi empat bagian yaitu: (1) input, (2) pengolahan, (3) penyimpanan (di dalam storage devices dan atau memory), dan (4) output. 

III. IMPLEMENTASI SIM SEKOLAH BERBASIS TI

Implementasi SIM berbasis komputer di bidang manajemen sekolah adalah untuk:
1. Perencanaan Program SEKOLAH meliputi: . visi, misi, tujuan, dan rencana  Kerja. 
2. Pelaksanaan Rencana Kerja SEKOLAH meliputi: pedoman, struktur organisasi, pelaksanaan kegiatan, kesiswaan, kepegawaian, sarana dan  prasarana, keuangan, budaya, dan humas.
3. Pengawasan/Evaluasi meliputi: program Pengawasan, evaluasi diri,KTSP, pendayagunaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, dan akreditasi.
4. Kepemimpinan Sekolah meliputi: sarana untuk pengambilan keputusan, mengumumkan kebijakan sekolah, pengarahan-pengarahan, dan lain-lain. Selain itu, SIM sekolah berbasis TI dapat pula digunakan sebagai alat bantu pembelajaran.

A. Pengembangan SIM SEKOLAH/MI Berbasis TI
Dalam mengembangkan SIM sekolah berbasis TI dari unsur hardware dengan melakukan penyesuaian komputer dengan perkembangan TI dan membangun jaringan komputer yang dikenal dengan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Sebagai contoh peremajaan komputer yang sesuai dengan perkembangan IT adalah prosessor Core 2 Duo, mainboard, RAM 1 GB, Hardisk 120 GB atau di atasnya, monitor LCD dan lain-lain.
Untuk pengembangan perangkat keras ada beberapa persyaratan perangkat keras yang memenuhi perkembangan teknologi informasi termasuk dalam implementasi LAN, intranet, dan internet. Adapun persyaratan tersebut adalah sebagai berikut: (1) (1) Komputer dengan kecepatan tinggi (minimal Processor Duo Core, hard disc 80 GB, RAM 1 GB, motherboard, dan lain-lain), (2) Kapasistas saluran yang memadai (penggunaan kabel LAN dengan kabel UTP dan fiber optic), (3) Pemasangan perangkat keras harus memenuhi standar, misalnya pemasangan kabel LAN maksimal 100 meter harus dihubungkan dengan switch (terminal kabel LAN), (4) Kemampuan untuk komunikasi data dan pengoperasian on line dengan penggunaan sistem LAN, intranet dan internet, (5) Pemasangan router untuk sistem keamanan dan pencegah terjadinya konflik IP address, (6) Kemampuan besar untuk menyimpan data, yaitu penggunaan hard disk dengan space besar (80 GB), flash disc 1 GB, dan lain-lain, (7) Model jaringan dengan sistem terdistribusi dengan keunggulan: jika terdapat kerusakan dapat dilokalisir karena adanya sub server sebagai penyimpan data cadangan,(8) Penyesuaian manajemen jaringan dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan organisasi
Selain itu, membangun jaringan komputer perlu dilakukan di sekolah-sekolah untuk mendukung kelancaran implementasi SIM sekolah berbasis TI. Berikut ini akan dibahas lebih rinci tentang LAN dan WAN.
1. Sistem Local Area Network (LAN)
LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan (Abdul Kadir, 2003). 
Untuk koneksi antara dua jaringan atau lebih disebut internetwork. Internet merupakan salah satu contoh yang terkenal dari suatu internetwork. Dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 19.5 Skema Local Area Network 
(sumber: Wikipedia Indonesia, 2007).

Dalam sistem LAN minimal ada dua buah komputer yang bisa saling ”berkomunikasi”. Sistem LAN biasanya terdiri dari komputer server (komputer pusat) dan komputer client (komputer cabang). Selain itu, sistem LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai resource bersama (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro detik) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan Mbps.

(a) Bus (b) Ring
Gambar 19.6 Dua jenis jaringan broadcast

Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.
Dengan demikian untuk membangun LAN sebenarnya tidak diperlukan biaya yang mahal untuk ukuran sekolah-sekolah pada umumnya. Teknologi yang digunakan juga tidak terlalu sulit sehingga pengelola sekolah tidak perlu takut untuk membangun LAN di sekolahnya. Kebutuhan bahan juga mudah dijumpai di pasaran. Adapun kebutuhan bahan LAN adalah Kabel UTP, switch (terminal antar kabel), RJ45 (konektor kabel UTP).
LAN terdiri dari komputer server (komputer pusat) dan komputer workstation/client (komputer cabang). Semua komputer yang tergabung dalam LAN dapat “berkomunikasi” antara yang satu dengan yang lainnya sehingga memudahkan pengguna dalam menyelesaikan pekerjaannya, seperti: pengiriman surat, pengarsipan, pencarian informasi dan lain-lain. Informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan dapat dicari dalam hitungan menit bahkan detik. Pengguna tinggal menekan beberapa tombol dengan menggunakan mouse/keyboard, maka dalam beberapa detik informasi yang dibutuhkan sudah tertampil dalam monitor. Jarak antara gedung yang satu dengan yang lainnya tidak menjadi kendala dengan adanya LAN, karena masing-masing komputer yang ada di berbagai gedung tersebut dapat saling “berhubungan”. Teknologi ini biasanya disebut dengan intranet, yaitu komunikasi antara beberapa komputer dalam suatu jaringan komputer lokal atau dalam wilayah yang terbatas. Tugas-tugas yang terkait dengan administrasi, pembelajaran, dan tugas yang lain akan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat melalui implementasi teknologi intranet tersebut. 
Selain itu, ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media komunikasi. Resource sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. Jadi source sharing adalah suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak.
Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reliabilitas tinggi yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat menggantikannya.
2. Sistem Wide Area Network (WAN)
Sebelum membahas tentang WAN perlu diketahui tentang Metropolitan Area Network (MAN). MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana. Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah sudah ditentukannya standar untuk MAN, dan standar ini sekarang sedang diimplementasikan. 
a. Definisi WAN
WAN adalah jaringan komputer yang membutuhkan hubungan telekomunikasi jarak jauh sebagai media penghubung antar jaringan melalui jarak yang cukup jauh. Hubungan telekomunikasi jarak jauh dapat berupa saluran leased line antar provinsi, saluran radio jarak jauh atau komunikasi satelit.
WAN mencakup daerah geografis yang luas, seperti mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan perangkat keras yang bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi. Kita akan mengikuti penggunaan tradisional dan menyebut perangkat keras ini sebagai host. Istilah End System kadang-kadang juga digunakan dalam literatur. Host dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi yang sering disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi murni sebuah subnet dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.
Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan element switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau trunk) memindahkan bit-bit dari satu perangkat keras ke perangkat keras lainnya. Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut. Belum ada terminologi standar dalam menamakan komputer seperti ini sehingga namanya sangat bervariasi, misalnya ada yang menyebut paket switching node, intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya. 

Gambar 19.7 Hubungan antara host-host dengan subnet
Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang tidak mengandung kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus berkomunikasi secara tak langsung melalui router lainnya. Ketika sebuah paket dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui router perantara atau lebih, maka paket akan diterima router dalam keadaan lengkap, disimpan sampai saluran output menjadi bebas, dan kemudian baru diteruskan. 
b. Jaringan Tanpa Kabel
Komputer mobile seperti  omputer notebook dan PDA (Personal Digital Assistant), merupakan cabang  omputer  omputer yang paling cepat pertumbuhannya. Banyak pemilik jenis  omputer tersebut yang sebenarnya sudah memiliki perangkat keras-perangkat keras desktop yang terpasang pada LAN atau WAN tetapi karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat terbang, maka banyak yang tertarik untuk memiliki  omputer dengan jaringan tanpa kabel ini. 
Adapun skema jaringan tanpa kabel adalah sebagai berikut:

Gambar 19.8 Skema Jaringan Tanpa Kabel

B. Implementasi WAN di SEKOLAH
WAN adalah gabungan dari banyak jaringan komputer yang meliputi negara dan benua atau dunia (areanya sangat luas). WAN terdiri dari banyak jaringan komputer yang tersambung dengan jaringan telepon atau satelit sehingga dapat menjangkau berbagai negara di dunia. Komputer-komputer yang tersambung dengan WAN akan dapat saling “berkomunikasi” dalam area yang sangat luas (mencakup seluruh dunia). Peran WAN dalam pendidikan dapat dilihat dalam penyediaan informasi dari berbagai negara yang dapat diperoleh dengan cepat untuk pembelajaran dan kegiatan akademik yang lainnya. Selain itu, kegiatan administrasi, seperti: proses pengiriman surat antar kota bahkan negara dapat dilakukan dengan cepat melalui fasilitas e-mail, yaitu perangkat lunak tertentu yang dapat digunakan untuk saling mengirim pesan, surat, gambar, dan lain-lain. Fasilitas e-mail ini dapat mempermudah pekerjaan kita dalam hal proses pengiriman surat, pesan, gambar, dan lain-lain serta waktu yang diperlukan relatif singkat. 
Ada bermacam-macam bentuk akses ke infomasi jarak jauh yang dapat dilakukan, terutama sesudah berkembangnya teknologi informasi, berita-berita di koran sekarang dapat di download ke komputer kita melalui internet, dan tidak hanya itu sekarang kita dapat melakukan pemesanan suatu produk melalui internet, bisnis yang dikenal dengan istilah electronic commerce (e-commerce), ini sekarang sedang berkembang dengan pesat. 

C. Pengembangan Unsur Software SIM SEKOLAH Berbasis TI 
Dalam mengembangkan SIM sekolah berbasis TI dari unsur software dengan memperbaharui perangkat lunak yang sesuai dengan perkembangan TI, yaitu perangkat lunak yang berbasis windows dan web. Perangkat lunak tersebut meliputi perangkat lunak sistem dan perangkat lunak aplikasi. Sebagai contoh perangkat lunak sistem yang sesuai dengan perkembangan TI adalah Windows2000 for server, Linux, NT, XP Profesional, XP Home, Oracle, dan lain-lain. Untuk perangkat lunak aplikasi contohnya adalah Microsoft Office, CorelDRAW, main manager, Borland Delphi, SPSS, dan lain-lain. 
Dalam pengembangan perangka lunak perlu diperhatikan persyaratan minimal perangkat lunak yang memenuhi perkembangan TI. Adapun persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Baik perangkat lunak sistem maupun aplikasi harus berbasis windows dengan pertimbangan kemudahan dalam pengoperasian, tampilan yang menarik, kesesuaian dengan perangkat keras, dan kecepatan transfer data.
2. Menggunakan sistem keamanan yang baik, misalnya sistem keamanan firewall.
3. Penggunakan perangkat lunak yang berbasis web untuk sistem internet dengan pertimbangan jangkauan yang lebih luas.

D. Sistem Keamanan Data dan Informasi di SEKOLAH
1. Sistem Firewall
Pendekatan pertama untuk menangani masalah keamanan jaringan komputer adalah memisahkan website atau home page secara fisik yang terhubung ke jaringan internal yang berisi data dan sumber daya informasi. Pendekatan yang kedua adalah memberikan password (kata sandi tertentu) kepada orang-orang yang hanya memiliki kepentingan saja. Pendekatan yang ketiga adalah membangun tembok perlindungan. Hal ini adalah strategi yang sama dengan yang digunakan oleh kontraktor bangunan yang membangun tembok tahan api (firewall) di kodominium dan apartemen untuk mencegah api menyebar dari satu unit ke unit yang lain (McLeod Jr., 2001).
2. Tipe Threat
Terdapat dua kategori threat yaitu threat pasif dan threat aktif. Threat pasif melakukan pemantauan dan atau perekaman data selama data ditranmisikan lewat fasilitas komunikasi. Tujuan penyerang adalah untuk mendapatkan informasi yang sedang dikirimkan. Kategori ini memiliki dua tipe yaitu release of message contain dan traffic analysis. Tipe Release of message contain memungkinan penyusup untuk mendengar pesan, sedangkan tipe traffic analysis memungkinan penyusup untuk membaca header dari suatu paket sehingga bisa menentukan arah atau alamat tujuan paket dikirimkan. Penyusup dapat pula menentukan panjang dan frekuensi pesan.

E. Pengembangan Unsur Brainware SIM SEKOLAH Berbasis TI 
Unsur brainware dalam SIM sekolah berbasis TI sebagai mana pendapat para ahli di atas adalah: (1) manajer pengolah data, (2) analisis sistem, (3) programmer, (4) pengelola database, (5) spesialis jaringan, dan (6) operator komputer.
Sesungguhnya persyaratan yang harus dipenuhi oleh pekerja otak ini jauh lebih berat dibandingkan dengan karyawan lain dalam suatu organisasi. Dikatakan demikian karena selaku pengolah data dan penyedia informasi bagi seluruh organisasi, pekerja otak dituntut untuk memahami dengan tepat seluk-beluk organisasi, seperti yang menyangkut: sejarah organisasi, struktur organisasi, pihak-pihak yang berkepentingan, orientasi organisasi, dan lain-lain. Singkatnya pekerja otak harus mengetahui dengan tepat tentang seluruh seluk-beluk organisasi. Oleh karena itu, semua usaha harus ditempuh untuk menjamin tersedianya pekerja otak yang memenuhi persyaratan pengetahuan, ketrampilan, kepribadian, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan semua komponen organisasi yang harus dilayani dan didukungnya. Pernyataan di atas menjelaskan bahwa manajemen sumber daya manusia dalam organisasi harus mengambil semua langkah dalam bidang fungsional yang penting ini secara tepat.
1. Manajemen Sumber Daya SIM Berbasis Komputer 
Sumber daya yang ada dalam suatu organisasi disusun agar siap digunakan, jika suatu saat diperlukan. Penyusunan sumber daya adalah menyiapkan sumber daya sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga bagian-bagian dalam organisasi mempunyai sumber daya yang cukup untuk kepentingan menggerakkan organisasi. Setelah sumber daya disusun, pimpinan berusaha memaksimalkan penggunaannya, meminimalkan waktu yang terbuang dan menjaganya agar berfungsi secara efektif dan efisien. Pengelolaan informasi yang dilakukan oleh pimpinan atau manajemen, dapat kita lihat dengan mudah pada saat mengelola sumber daya fisik, yang dapat kita tengarai bahwa manajemen juga mencakup pengelolaan sumber daya konseptual. Dalam mengambil keputusan seorang pemimpin sebaiknya mengumpulkan data mentah dahulu untuk diolah menjadi informasi yang berguna. Pemimpin juga menentukan orang-orang yang tepat untuk menerima informasi tersebut, dan dalam situasi dan kondisi yang sesuai sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
McLeod, Jr., (1995) menyatakan bahwa ada lima jenis sumber daya utama dalam SIM berbasis komputer yaitu: (1) manusia, (2) material, (3) mesin (termasuk fasilitas dan energi), (4) money, dan (5) informasi (termasuk data). Berdasarkan kelima jenis sumber daya tersebut, sumber daya manusia akan dibicarakan lebih rinci. Karena sumber daya manusia merupakan kunci pokok setiap proses organisasi, khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan dan sumber daya manusia yang lain sebagai pendukung sistem informasi manajemen berbasis komputer. Sedangkan untuk unsur-unsur selain sumber daya manusia telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya.
2. Kepemimpinan
Dalam implementasi sistem informasi manajemen tidak akan terlepas dengan masalah kepemimpinan, sebab kepemimpinan merupakan faktor penentu keberhasilan implementasi sistem informasi manajemen dalam suatu organisasi. Ada beberapa definisi mengenai kepemimpinan diantaranya menurut Davis, (1981) memberikan definisi bahwa kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan seseorang atau kelompok orang dalam usaha mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Selain itu, Truman dalam Sadler, (1997: 21) mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengatur orang-orang untuk melakukan apa yang mereka tidak suka lakukan dan melakukan yang mereka suka. Sedangkan Dubin dalam Fiedler, (1967: 7) mendefinisikan kepemimpinan adalah latihan otoritas dan pembuatan keputusan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi kepemimpinan adalah seluruh proses kegiatan organisasi yang merupakan gejala sosial yang selalu diperlukan dalam kelompok karena adanya interaksi kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan merupakan inti manajemen, sehingga kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi yang digunakan dalam suatu organisasi. Karena salah satu peranan dari orang-orang yang menduduki jabatan pemimpin dalam organisasi ialah peranan informasional. Dalam memainkan peranan informasional tersebut pemimpin dapat bertindak selaku: (1) pencipta sistem informasi, (2) penerima informasi, (3) penyalur informasi, (4) pemakai informasi, dan (5) penilai informasi.
Dengan demikian peranan pemimpin dalam suatu organisasi sangat besar khususnya dalam bidang informasi. Untuk itu seorang pemimpin harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua keahlian yang mendasar yang harus dikuasai oleh pemimpin, yaitu keahlian komunikasi dan keahlian pemecahan masalah. Pemimpin menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lesan atau tertulis. Dalam proses ini pemimpin memerlukan komunikasi yang baik dengan bawahannya, orang-orang di unit lain dalam suatu organisasi dan dengan orang-orang di luar organisasi, kemampuan seperti ini disebut keahlian komunikasi. Selain itu, pemimpin harus mempunyai keahlian dalam pemecahan masalah. McLeod, Jr., (2001: 10) mendefinisikan pemecahan masalah sebagai semua kegiatan yang mengarah pada solusi suatu permasalahan. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan melakukan perubahan-perubahan pada operasi organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik.
Selama proses pemecahan masalah, pemimpin terlibat dalam kegiatan pengambilan keputusan, yaitu tindakan memilih dari berbagai alternatif tindakan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Dalam hal ini, seorang pemimpin sebaiknya mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang mendukung tugas-tugasnya, antara lain:
a. Mengerti komputer, yaitu pengetahuan tentang komputer yang mencakup pengertian tentang istilah-istilah komputer, pemahaman mengenai keunggulan dan kelemahan komputer, kemampuan menggunakan komputer (meskipun tidak harus menjadi programmer);
b. Mengerti informasi, yaitu meliputi pengertian bagaimana menggunakan informasi pada tiap tahap dari proses pemecahan masalah, dimana informasi diperoleh, dan bagaimana berbagi informasi dengan orang lain.
Pada tingkat kepemimpinan tertentu seperti di SEKOLAH, diduga masih ada beberapa pemimpin yang kurang mengetahui tentang teknologi informasi dan perkembangannya. Hal ini yang menyebabkan pengambilan kebijakan yang berkaitan implementasi sistem informasi manajemen berbasis komputer pada tingkat-tingkat tersebut kurang didasari dengan pengetahuan tentang teknologi informasi, sehingga menyebabkan banyak permasalahan. Seorang kepala SEKOLAH/MI apabila tidak mengerti tentang komputer dan informasi sebagaimana persyaratan seorang pemimpin seperti tersebut di atas, dalam mengambil kebijakan akan menimbulkan permasalahan baru dalam implementasi sistem informasi manajemen berbasis computer. 

F. Sumber Daya Manusia Pendukung SIM 
Sumber daya manusia sebagai pengelola dan pengguna SIM berbasis komputer tidak kalah pentingnya dengan unsur perangkat keras dan perangkat lunak, karena bagaimanapun canggihnya perangkat keras dan perangkat lunak yang ada masih tergantung pada manusia sebagai pencipta teknologi tersebut. Disamping itu implementasi SIM dalam suatu organisasi khususnya di sekolah-sekolah sangat tergantung pada keberadaan dan kesiapan SEKOLAH yang ada.
Amstrong, (2003) mengatakan SEKOLAH adalah orang-orang yang bekerja di dalam organisasi, baik secara individu maupun kolektif yang memberikan sumbangan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan pendekatan stratejik dan koheren untuk mengelola aset yang paling berharga milik organisasi. Sedangkan Hadari Nawawi, (2001) mendefinisikan SEKOLAH sebagai orang yang bekerja dilingkungan suatu organisasi, yang mencakup para manajer dan para pelaksana. Dalam istilah lain, SEKOLAH di lingkungan perusahaan disebut juga personil, tenaga kerja atau karyawan. Dihubungkan dengan unit kerja (departemen, devisi, biro, bagian, dan lain-lain) di dalam struktur organisasi perusahaan, SEKOLAH (termasuk manajer) dibedakan antara pekerja lini dan staf. Pekerja lini adalah semua tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi berupa barang atau jasa yang dipasarkan. Sedangkan staf adalah semua tenaga kerja yang bertugas menunjang fungsi tenaga kerja lini untuk menghasilkan produk sebagaimana tersebut di atas. 
McLeod, Jr., (2001) mengaitkan SEKOLAH dengan sistem informasi yang disebut dengan sistem informasi sumber daya manusia (human resource information system) atau disingkat dengan HRIS. HRIS adalah personil yang bertanggung jawab mengelola sistem konseptual yang digunakan oleh suatu organisasi. Dessler, (2003) mendefinisikan HRIS sebagai komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kendali, analisa, dan visualisasi dari suatu aktivitas manajemen sumber daya manusia dalam organisasi.
Dari beberapa pendapat ahli mengenai sumber daya manusia, maka dapat disimpulkan definisi sumber daya manusia adalah orang-orang yang bekerja pada suatu organisasi baik secara individu atau kelompok dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen berbasis komputer. Dalam hal ini, SEKOLAH yang dimaksud adalah sebagai pengelola dan pengguna SIM sekolah berbasis IT dalam suatu organisasi khususnya di sekolah-sekolah.
Ada beberapa jenis atau tipe sumber daya manusia yang berkaitan dengan sistem database yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem tersebut:
1. Programmer Aplikasi, yaitu pemakai yang berinteraksi dengan database melalui data manipulation language (DML), yang disertakan dengan program yang ditulis dengan bahasa pemrograman induk (seperti, My SQL, Delphi, PHP, Pascal, Visual Basic, dan lain-lain);
2. User Mahir, pemakai yang berinteraksi dengan basis data tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan Query (fungsi untuk akses data), dengan bahasa query yang telah disediakan oleh DBMS;
3. User Umum, pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan suatu program aplikasi permanen;
4. User Khusus, pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional tetapi untuk keperluan khusus, seperti Sistem Akutansi, Inventaris, dan lain-lain (Fathansyah, 1999).
Dalam perkembangannya, SIM diimplementasikan pada instansi-instansi negeri dan swasta. Hal ini sangat diperlukan oleh organisasi-organisai tersebut sebab kalau tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, maka organisasi tersebut akan terhambat perkembangannya. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan tuntutan masyarakat akan layanan yang cepat, tepat dan sesuai dengan keinginan menjadi suatu keharusan. Oleh karena itu, pelaksanaan pekerjaan yang menyangkut pengelolaan data dan informasi oleh personil yang berhubungan dengan SIM sekolah berbasis IT pada instansi pemerintah dan swasta, khususnya di sekolah perlu disiapkan dengan baik.
Berdasarkan beberapa uraian sebagaimana tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa persyaratan SEKOLAH pendukung SIM sekolah berbasis TI adalah :
1. Manajer pengolah data, yaitu pejabat yang memimpin unit pengolah data.
2. Analis sistem, yaitu para ahli yang bertanggung jawab terhadap pengembangan SIM dan aplikasinya pada suatu organisasi.
3. Programmers, yaitu para ahli yang bertanggung jawab atas penyusunan program untuk dioperasikan dalam komputer.
4. Spesialis jaringan, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap pemasangan, perawatan dan perbaikan jaringan
5. Machine operators, orang yang menjalankan komputer beserta komponen-komponennya.
6. Kelompok pengawas, yaitu kelompok yang menjamin bahwa mesin selalu berfungsi dengan baik dan dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan.
7. Pengelola database, yaitu orang membuat database
8. Penyedia data, yaitu orang yang bertugas untuk mengumpulkan data-data sebagai bahan informasi.
Untuk kriteria 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 merupakan kriteria pokok yang harus ada dari segi SEKOLAH pendukung SIM berbasis komputer, sehingga sistem dapat berjalan dengan efektif. Sedangkan kriteria 7 dan 8 merupakan kriteria sekunder yang mana apabila kriteria ini tidak dipenuhi sistem masih berjalan dengan baik. Persyaratan sumber daya informasi sebagaimana tersebut di atas dirasa perlu untuk dipenuhi oleh suatu oraganisasi termasuk sekolah-sekolah, jika ingin implementasi sistem informasi manajemennya berjalan dengan baik. Persyaratan sumber daya informasi ini harus dipenuhi karena sumber daya informasi merupakan salah satu unsur utama dalam sistem informasi manajemen. Kurangnya SEKOLAH sebagai pendukung sistem informasi manajemen berbasis komputer, seperti tidak adanya programmer, analisis sistem, dan penyedia data, akan menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan secara keseluruhan, karena sistem informasi manajemen berbasis komputer antara bagian yang satu dan bagian yang lainnya saling berhubungan (Mcleod, Jr., 1995: 46).
Selain itu, pengembangan unsur brainware SIM sekolah berbasis TI harus mempertimbangkan beberapa kriteria sebagai berikut: (1) Perencanaan tenaga kerja pengolah data dengan berbagai kategori dan klasifikasinya, (2) Rekrutmen, (3) Seleksi,(4) Orientasi, (5) Penempatan, (6) Pelatihan dan pengembangan, (7) Perencanaan dan pengembangan karier, (8) Sistem imbalan yang efektif, (9) Penyedian jasa dan bantuan organisasi, (10) Penilaian kerja yang obyektif dan rasional, (11) Pemeliharaan hubungan yang serasi antara tenaga kerja tersebut dengan organisasi, dan (12) Program pensiun yang menjamin kehidupan di hari tua
Dengan demikian diharapkan para pekerja otak tersebut akan: (1) memiliki motivasi yang tinggi untuk memberikan kontribusi yang maksimal kepada organisasi, (2) menampilkan sikap yang positif terhadap organisasi, (3) bersedia membuat komitmen yang besar, dan (4) bersedia memikul tanggung jawab yang besar yang kesemuanya akan mengejawantahkan dalam efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja yang tinggi.
Perangkat otak sebagai penunjang kelancaran sistem informasi manajemen berbasis komputer harus memenuhi persyaratan tertentu, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Keberadaan SEKOLAH yang memenuhi persyaratan dalam implementasi sistem informasi manajemen berbasis komputer, (seperti analisis sistem, programmer, dan lain-lain) akan bermanfaat bagi pengembangan sistem tersebut. Dengan jumlah SEKOLAH yang terbatas, maka kerja sistem tidak maksimal (asal dapat beroperasi). Sebagaimana diketahui bersama bahwa sebaik apapun sistem informasi yang diimplementasikan, jika tidak didukung oleh SEKOLAH yang baik maka sistem tersebut tidak akan berjalan dengan baik (tidak efektif).

G. Pengembangan Informasi SEKOLAH/MI 
Data sebagai bahan informasi memiliki peranan yang penting dalam penyusunan informasi. Karena data yang tidak akurat menyebabkan informasi yang didapat menjadi tidak akurat pula sehingga mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil ini juga berpengaruh terhadap pengembangan organisasi. Dengan demikian keberadaan data sangat penting dalam mencari informasi yang cepat dan tepat dalam rangka pengambilan keputusan. 
Claggett, (1997) mengatakan bahwa data adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali dalam rangka pengambilan keputusan. Data merupakan fakta-fakta dan angka-angka dalam proses pengambilan keputusan, sehingga dalam hal ini belum terjadi proses terhadap data tersebut. Selain itu, McLeod, Jr., (2001) menyatakan bahwa data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Sebagai contoh, jumlah jam kerja pegawai, jumlah pegawai, dan lain-lain. Data ini belum dapat digunakan sebelum melalui suatu proses tertentu. Jika data jumlah jam kerja dikalikan dengan upah pekerja setiap jamnya dan dikalikan lagi dengan jumlah pegawai yang ada, maka data-data ini akan berubah menjadi sebuah informasi yaitu pengeluaran perusahaan dari unsur gaji pegawai. Dengan demikian data akan menjadi berarti jika dilakukan proses terhadap data tersebut sehingga dapat berguna bagi pemakai dalam rangka pengambilan keputusan. Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta-fakta dan angka-angka yang belum diolah atau diproses sehingga tidak dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan yang baik.
Pengalaman dan kenyataan menunjukkan bahwa sumber data yang dapat digarap dapat bersifat internal, akan tetapi sangat mungkin bersifat eksternal. Oleh karena itu, dalam proses pengolahan data yang perlu diperhatikan adalah menentukan data yang diperlukan dan dimana data tersebut diperoleh.
Sumber data internal, secara sederhana dapat dikatakan terdiri dari semua komponen organisasi dalam arti berbagai satuan kerja dan bidang-bidang fungsional yang dapat menjadi sumber data. Suatu hal yang sangat penting disadari oleh pengolah data dan sumber data internal ialah bahwa hubungan yang harus dibina antara kedua belah pihak bersifat simbiosis mutualisme. Artinya, sumber data harus terbuka terhadap para pengolah data. Dengan demikian sumber data bersedia memberikan data yang diminta dengan benar untuk diolah lebih lanjut. Hanya dengan sifat keterbukaan itulah satuan kerja pengolah data dapat memberikan dukungan informasi yang diperlukan oleh berbagai satuan kerja lainnya dalam menyelenggarakan fungsi dan aktivitasnya, khususnya dalam pengambilan keputusan. Sebaliknya, satuan kerja pengolah data harus mampu memberikan dukungan informasi yang diperlukan oleh berbagai satuan kerja dan komponen dalam organisasi.
Suatu organisasi pasti memerlukan berbagai macam sumber data eksternal dalam rangka pengambilan keputusan dan pengembangannya. Dengan memiliki berbagai data tersebut suatu organisasi dapat mencerminkan lingkungan yang dihadapi oleh organisasi tersebut yang pada umumnya tidak berada pada posisi statis melainkan dinamis. Dengan berbagai macam data yang diperlukan, maka sumbernya pun pasti banyak. Contoh-contoh data yang perlu dikumpulkan dan diidentifikasi sumbernya adalah sebagai berikut:
1. data dibidang politik, seperti kebijakan pemerintah;
2. data dibidang ekonomi, seperti arah perkembangan industri, neraca perdangan, situasi pasar;
3. data dibidang pasar modal, seperti jumlah uang yang beredar, tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat dan laju inflasi, dan data dibidang keuangan lainnya;
4. data dibidang permodalan yang sumbernya adalah lembaga keuangan dan perbankan; 
5. data dibidang ketenagakerjaan dan data-data dalam bidang lainnya.
Untuk menyediakan data yang baik maka diperlukan petugas khusus yang dapat menyediakan data dengan baik. Keberadaan penyedia data ini sangat diperlukan, sebab untuk mendapatkan informasi yang akurat diperlukan data yang baik, dan data yang baik akan dapat diperoleh dengan mudah jika ada yang menanganinya secara khusus. Bedasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa data yang baik sangat diperlukan untuk penyusunan informasi yang baik. Informasi yang baik sangat diperlukan untuk menentukan suatu keputusan yang tepat, sehingga kebijakan yang diambil pimpinan sesuai dengan tujuan. 
Pengiriman dan pencarian informasi dengan internet sudah, cara menggunakan internet, cara membuat, mengirim, dan mencetak email sudah diberikan dalam Materi Diklat, “Penggalian dan Pemanfaatan Kemajuan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Manajemen.


IV. PROSES MEMBUAT WEBSITE

Memiliki Website telah menjadi penting bagi setiap organisasi pada era globalisasi ini, tidak terkecuali sekolah dasar. Dalam Website, setiap orang dafat menemukan informasi berguna tentang organisasi tersebut dengan hanya menggunakan fasilitas internet.
Informasi-informasi tersebut terkumpul dalam suatu basis data, yang tersedia dan dapat digunakan hanya dengan beberapa langkah sederhana. Basis data tersebut kemudian disimpan dalam server yang terhubung dengan internet, sehingga informasi-informasi tersebut dapat tersalurkan melalui website. Server yang sudah cukup dikenal dan mudah digunakan antara lain adalah Xampp yang dilengkapi dengan PHPmyAdmin sebagai tools pembuatan databasenya.

A. Instalasi Xampp
Langkah-langkah instalasi Xampp adalah sebagai berikut.
1. Carilah program lokasi program Xampp tersebut diletakkan. Kemudian klik dua kali program tersebut untuk menjalankan proses instalasi atau dapat dapat menggunakan dengan klik kanan, kemudian klik open. Proses instalasi segera dimulai

Gambar 19.9 Proses Instalasi Dimulai
.
2. Setelah proses instalasi dimulai yang terlihat seperti pada gambar di bawah, pilih tombol next untuk melanjutkan proses instalasi.

Gambar 19.10 Lanjutan Proses Instalasi 

3. Kemudian pilih lokasi dimana program tersebut akan diletakkan, secara default program tersebut akan langsung diletakkan di c:\Program files\Xampp\. Kalau sudah memilih lokasinya, klik next untuk melanjutkan proses instalasi

Gambar 19.11 Pemilihan Lokasi 

4. Apabila ingin langsung menjalankan Apache, MySql, dan Flezilla begitu porogram Xampp selesai proses instalasi, centang ketiganya dengan mengkliknya jika tidak biarkan saja. Selanjutnya klik next untuk melanjutkan proses instalasi. Tunggulah sampai proses instalasi selesai.

Gambar 19.12 Menunggu Proses Instalasi 


Gambar 19.13 Menunggu Proses Selesai

5. Selanjutnya klik finish untuk mengakhiri proses instalasi. Dengan begitu program Xampp sudah dapat dipergunakan.


Gambar 19.14  Akhir Proses Instalasi

B. Cara Menggunakan PHPMYADMIN
PHPMYADMIN dipergunakan untuk membuat database. Langkah-langkah untuk menjalankan PHPMYADMIN adalah sebagai berikut.
1. Bukalah XAMPP Control Panel dengan cara klik start menu > All Programs > Apache Friends > XAMPP > XAMPP Control Panel
2. Kemuadian jalankan service Apache dan MySql dengan cara mencentang opsi Serv Apache, Serv MySql dan mengklik tombol start disamping kanan Apache dan Mysql. Dengan begitu program XAMPP telah siap untuk dipergunakan. 

Gambar 19.15  Program XAMPP Siap Digunakan

3. Untuk menjalankan program PHPMYADMIN, dapat dimulai dengan menjalankan program XAMPP, bukalah internet explorer, kemudian ketik pada Adress http://localhost/xampp atau jika ingin akses cepat ke phpmyadmin, ketikkan http://localhost/phpmyadmin , kemudian tekan enter. Maka akan terbuka program xampp, seperti di bawah ini.

Gambar 19.16  Membuka Program XAMPP 

4. Pilihlah bahasa yang dinginkan dengan mengklik salah satu bahasa yang dinginkan,misalnya dipilih bahasa Inggris. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 19.17  XAMPP for Windows

5. Untuk menjalankan PHPMYADMIN klik pada tulisan phpMyAdmin dibawah tulisan Tools. Setelah ini maka phpMyAdmin sudah siap untuk dipergunakan membuat database.


Gambar 19.18  Menjalankan PHPMYADMIN

C. Penggunaan PHPMYADMIN
1. Membuat database mysql dengan PhpMyadmin
Sebagai contoh pembuatan database, di sini akan dijelaskan bagaimana cara membuat data base buku tamu. Pertama kali buat database mysql dengan phpmyadmin. Beri nama databasenya buku_tamu.


Gambar 19.19  Contoh Buku Tamu dengan PhpMyadmin

Setelah itu klik create. Database baru sudah terbentuk, sekarang kita tinggal membuat tabelnya. Contoh pertama kita buat tabel sederhana yaitu tabel pengunjung pada sebuah halaman web.

Gambar 19.20  Contoh Membuat Tabel

Karena kita akan membuat tabel dengan nama pengunjung yang mempunyai field sejumlah 4 yaitu : id, nama, email dan situs. Maka masukkan pengunjung pada Name dan 4 pada Number of fields. Klik Go.


Gambar 19.21  Membuat field pada database

Selanjutnya ialah mengisi field pada database. Field pertama masukkan id


Tabel 19.22 Field pada tabel pengunjung tamu ke SEKOLAH/MI
Field Type Lenght Attribut Null Default extra
Id Int 5 Not null Auto_increment
Nama Varchar 75 Not null
Email Varchar 75 Not null
Situs varchar 75 Not null


Gambar 19.23  id di setting auto_increement dan Primary

Jangan lupa bahwa php case sensitif jadi sebaiknya isikan semua field dengan huruf kecil termasuk id. Pada id di setting auto_increement dan Primary. Auto_increement artinya setiap pengisian record (data ) otomatis nilai id akan di naikkan . Primary artinya memberi kunci yang unik yang dapat di jadikan pengenal dalam tabel (dalam hal ini tabel pengunjung). Angka lebih baik di jadikan kunci utama dari sebuah tabel. Karena angka itu unik dan penggunaannya pun bisa di urutkan sehingga tidak akan ada duplikasi data. Dengan kata lain hanya dengan id kita nantinya akan dapat melakukan editing, deleteing, update pada record. Jika sudah klik save. 
Hasil tabel pengunjung seperti gambar di bawah ini

Gambar 19.24  Hasil Tabel Pengunjung

Browse untuk melihat isi table (record)
Insert untuk mengisi table
Drop Menghapus field
Isi database tersebut dengan beberapa records, klik Insert untuk mengisinya :

Gambar 19.25  Pengisian Tabel

Karena id auto_increement maka id tidak perlu diisi. Jika sudah klik Go. Untuk melihat record klik Browse :

Gambar 19.26  Melihat Record

2. Cara penambahan pengguna baru
a. Buka phpmyadmin terlebih dahulu. Kemudian klik Hak Akses untuk mengetahui daftar pengguna phpmyadmin.

Gambar 19.27  Membuka Phpmyadmin

b. Untuk menambahkan pengguna baru klik menambahkan pengguna baru

Gambar 19.28  Menambahkan Pengguna Baru

c. Isilah data pada informasi login sesuai dengan yang anda inginkan, sebagai contoh:
Nama pengguna : userbaru
Host : lokalhost
Kata Sandi : baruman
Ketik ulang : baruman
Menghasilkan kata sandi tidak perlu diisi

Gambar 19.29  Mengisi Data

d. Pada Database for user pilih Grant all privileges on wildcard name (username_%).

Gambar 19.30  Memilih Grant All Privilege



e. Pada Hak Istemewa (Privileges) Global (Pilih semua/Balik Pilihan), klik pilihlah semua.

Gambar 119.31  Memilih Semuanya

f. Klik tombol Go untuk mengakhiri pembuatan user baru

Gambar 19.32  Mengakhiri Pembuatan User Baru

g. User baru anda telah jadi dibuat.

Gambar 19.33  User baru anda telah jadi dibuat

V. ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN UNTUK MEMBANGUN SIM SEKOLAH/MI BERBASIS TI


Dalam membangun SIM sekolah berbasis TI memerlukan perencanaan yang baik yaitu berupa master plan. Master plan ini berupa gambar jaringan  ptic er (LAN dan WAN) yang disesuaikan dengan kondisi fisik sekolah misalnya: ukuran gedung, jarak antar gedung, bentuk ruangan, penempatan kabel jaringan kabel jaringan, listrik, dan lain-lain. Biasanya ukuran yang ada di dalam master plan berupa skala perbandingan dengan kondisi nyata di lapangan. Master plan dibuat berdasarkan analisis kebutuhan sekolah terhadap SIM sekolah berbasis TI. 
Kebutuhan peralatan dalam membangun SIM sekolah berbasis TI harus disesuaikan dengan perkembangan TI dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan SEKOLAH serta kemampuan sekolah. Agar dalam implementasinya tidak mengalami hambatan-hambatan yang besar. Sebagai contoh pengadaan perangkat keras harus sesuai dengan perangkat lunaknya (Prosesor Dual Core dengan Windows XP atau Vista). Contoh perangkat keras yang tidak sesuai dengan perangkat lunaknya adalah Pentium IV diinstall program Windows Vista, maka akan terjadi permasalahan yang besar yaitu aksesnya jadi lambat bahkan proses installnya juga terhambat atau macet.
Rekomendasi kebutuhan peralatan:
1. Komputer workstation dapat berupa rakitan atau branded dengan merk tertentu sesuai dengan kebutuhan dan persediaan anggaran. Contoh spesifikasi minimal Pentium IV 3,6 GHz atau di atasnya (Dual Core, Core 2 Duo), mainboard, Hardisk minimal 80 GB, Memory minimal 512 MB, casing, CD RW atau DVD RW, FDD 1,44, Landcard, modem, souncard, speaker, keyboard, mouse, monitor Flat 15” atau di atasnya, yaitu LCD 15”. Pemasangan dianjurkan diberi alat untuk menyetabilkan tegangan listrik dari PLN.
2. Komputer server dianjurkan berupa alat server khusus dengan spesifikasi yang lebih baik karena alat ini yang akan ”bekerja lebih keras”, sebagai pusat data, dan biasanya dalam kondisi hidup terus kecuali hari-hari libur. Contoh spesifikasi server adalah Prosesor Core 2 Duo, mainboard, Hardisk minimal 200 GB, Memory minimal 1 GB, Casing khusus, CD RW, Doble Landcard, modem, keyboard, mouse. Untuk server dianjurkan dipasangan pada tempat yang listriknya jarang mati atau diberi UPS, yaitu alat yang digunakan untuk menyimpan arus listrik sehingga jika listrik mati ia masih menyala dan dapat dimatikan dengan prosedur yang benar agar tidak cepat rusak. Selain itu, pemasangan AC juga diperlukan untuk membuat kondisi ruang tetap diingin sehingga peralatan yang ada dalam ruangan tersebut tidak cepat panas.
3. Terminal (switch) dengan kecepatan tinggi (1 Gbps) yang  pti dipasang kabel fiber  ptic dan kabel UTP.
4. Conector kabel UTP (RJ45) dan fiber optik
5. Modem biasanya sudah tergabung dengan komputer server, tetapi kita dapat membeli sendiri modem eksternal. Rekomendasi untuk modem adalah sebaiknya menggunakan modem eksternal sebab jika jaringan komputer terkena petir, maka yang rusak modemnya dahulu. Pengalaman dilapangan dengan menggunakan modem eksternal jika terkena petir kerusakan komputer atau switch bisa diminimalisir. Selain itu, sebaiknya gedung-gedung sekolah yang ada jaringan komputernya dipasang penangkal petir.
6. Jaringan telepon terdiri dari dua macam layanan, yaitu jaringan telepon biasa seperti telepon rumah atau kantor dan jaringan telepon khusus atau jalur cepat (fastnet). Untuk jaringan telepon biasa kendalanya adalah akses internet lambat jika disambungkan lebih dari 10 komputer walaupun spesifikasi komputernya yang terbaru. Kondisi ini disebabkan bandwith yang digunakan pada jalur telepon biasa sangat kecil (56 Kbps). Keunggulan jalur telepon biasa adalah biayanya lebih murah jika dibandingkan dengan fastnet. Keunggulan fastnet adalah akses internet cepat karena biasanya bandwith yang digunakan besar sesuai dengan kebutuhan pelanggan (dalam ukuran mega bit perdetik atau giga bit perdetik). Kelemahan fastnet adalah biayanya mahal sehingga hanya instansi atau orang-orang tertentu yang sanggup menggunakannya.
7. Perangkat lunak sistem dapat berupa windows 2000 for server, linux, dan lain-lain. Untuk perangkat lunak operasional sesuai dengan kebutuhan, misalnya Microsoft Office XP, Mozilla Fire Fox, Internet Explorer, Adope photo shop, page maker, CorelDraw, anti virus, dan lain-lain.
8. Perlu pembuatan program database tertentu yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, seperti program sistem informasi akademik, sistem informasi keuangan, sistem informasi kepegawaian, dan lain-lain.
9. Perlu pembuatan website sekolah sebagai pusat informasi sekolah secara on line agar seklah yang bersangkutan dikenal masyarakat luas. 
10. Instalasi kabel jaringan komputer harus disesuaikan kondisi ruangan dan dicarikan tempat-tempat yang aman serta mudah dijangkau jika ada kerusakan. Sebagai contoh kabel UTP dibungkus dengan pipa, kabelnya harus diberi label untuk memudahkan pencarian kerusakan, jangan ditempatkan dijalur yang biasa dilalui tikus, dipasang terpisah dengan kabel power listrik PLN, dan lain-lain.
11. Pengkabelan harus menggunakan standar internasional sehingga jika ada kerusakan mudah diperbaiki oleh semua teknisi jaringan komputer. Urutan warna untuk kabel UTP dengan pengkabelan standar adalah putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat.
12. Pemilihan kualitas peralatan perlu dilakukan agar peralatan yang dibeli tidak mudah rusak sehingga dalam pengadaannya perlu melibatkan orang-orang yang paham tentang IT agar pemilihan spesifikasi peralatan komputer yang dibeli tidak keliru.


VI. Implikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan

Pesatnya laju perkembangan bidang teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi pada dekade terakhir membawa perubahan yang teramat besar di bidang kehidupan termasuk kegiatan pendidikan. Pendayagunaan teknologi komunikasi khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan perlu diarahkan dan disesuaikan dengan pesatnya laju teknologi, sehingga hasil yang diharapkan dapat sesuai dengan tuntutan pasar dunia pendidikan. Pendayagunaan teknologi secara tepat guna akan menghasilkan kualitas SDM yang terdidik. 
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut, menuntut suatu perubahan yang besar di dalam sistem pendidikan nasional. Seperti kita ketahui pendidikan kita merupakan warisan dari sistem pendidikan yang lama yang isinya adalah menghafal fakta-fakta tanpa arti. Proses pendidikannya juga hanya seperti menuangkan air di dalam botol sehingga tidak ada efeknya di dalam kemampuan untuk mencari sesuatu dan mencipatakan sesuatu yang baru. Sistem pendidikan nasional yang baik harus dapat menyajikan pendidikan bermutu karena pendidikan bertujuan mentransfer tata nilai dan kemampuan kepada pihak lain sehingga diharapkan dapat mencari dan menciptakan sesuatu yang baru.
Pengaruh globalisasi semakin terasa dengan semakin banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk seperti elektronik maupun non elektronik seperti surat kabar, majalah, radio, TV, telepon, fax, komputer, internet, satelit komunikasi dan sebagainya. Teknologi komunikasi dan informasi yang terus berkembang cenderung akan mempengaruhi segenap bidang kehidupan temasuk bidang pendidikan dan pelatihan yang akan semakin banyak diwarnai oleh teknologi komunikasi dan informasi. Secara khusus untuk pendidikan dan pelatihan akan dirasakan adanya kecendrungan (a) bergesernya pendidikan dan pelatihan dari sistem berorientasi pada guru/dosen/lembaga ke sistem yang berorientasi pada siswa/mahasiswa/peserta didik. (b) tumbuh dan makin memasyarakatnya pendidikan terbuka/jarak jauh. (c) semakin banyaknya pilihan sumber belajar yang tersedia. (d) diperlukannya standar kualitas global dalam rangka persaingan global dan (e) semakin diperlukannya pendidikan sepanjang hayat (life long learning). Aplikasi teknologi komunikasi dan informasi telah memungkinkan terciptanya lingkungan belajar global yang berhubungan dengan jaringan yang menempatkan siswa di tengah-tengah proses pembelajaran, dikelilingi oleh berbagai sumber belajar dan layanan belajar elektronik. Untuk itu, sistem pendidikan konvensional seharusnya menunjukkan sikap yang bersahabat dengan alternatif cara belajar yang baru yang sarat dengan teknologi.
Masalah utama yang dihadapi bangsa kita, khususnya dalam bidang pendidikan dalam menghadapi era globalisasi (terutama pasar global) adalah rendahnya tingkat kualitas sumber daya manusia. Kecenderungan ini menuntut kita agar lebih proaktif dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kerja di dalam bidang pendidikan, hanya dengan tingkat kemampuan profesionalisme yang handal, dapat mempengaruhi budaya pendidikan dari manajemen sumber daya manusia yang tradisional menuju manajemen yang lebih modern.
  
A.   Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk mengambil keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Arti teknologi informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya salauran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman. Membantu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi.
Teknologi komunikasi merupakan perluasan dari ilmu komunikasi dengan basis teknologi seperti wireless, internet, faximille, komputer dan sebagainya. Dengan adanya teknologi tersebut diharapkan tidak ada lagi batasan waktu/jarak dalam berkomunikasi.
Teknologi informasi dan teknologi komunikasi tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling mendukung. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi  dan teknologi komunikasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita, bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.

B.   Dunia  Pendidikan Konvensional
                 Secara umum dunia pendidikan memang belum pernah benar-benar menjadi      wacana yang publik di Indonesia, dalam arti dibicarakan secara luas oleh   berbagai kalangan baik yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung    dengan urusan pendidikan. Namun demikian, bukan berarti bahwa permasalahan ini tidak pernah menjadi perhatian.
          Apabila kita amati dengan seksama, apa sebenarnya yang menjadi inti permasalahan pada dunia pendidikan? Berbagai hal dapat saja dipersalahkan sebagai pokok masalah yang menghambat kemajuan dunia pendidikan di Indonesia, Namun demikian, yang jelas-jelas dapat kita temukan sebagai suatu kecacatan ialah proses belajar mengajar konvensional yang mengandalkan tatap muka antara guru dan murid, dosen dan mahasiswa, pelatih dengan peserta latihan, bagaimanapun merupakan sasaran empuk yang paling mudah menjadi sasaran bagi suara-suara kritis yang menghendaki peningkatan kulitas pada dunia pendidikan.
         Ketidakefektifan adalah kata yang paling cocok untuk sistem ini, sebab seiring dengan perkembangan zaman, pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan instan, namun institut  yang masih menggunakan sistem tradisional ini mengajar (di jenjang sekolah tinggi kita anggap memberikan informasi) dengan sangat lambat dan tidak seiring dengan perkembangan IT. Sistem konvensional ini seharusnya sudah ditinggalkan sejak ditemukannya media komunikasi multimedia. Karena sifat internet yang dapat dihubungi setiap saat, artinya siswa dapat memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan Internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Dengan perkembangan pesat di bidang telekomunikasi, multimedia, dan informasi, mendengarkan ceramah, mencatat di atas kertas sudah tentu ketinggalan jaman.

C.   Peran Teknologi informasi dan teknologi komunikasi
Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib disekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan. Namun, demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, dimana hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara online. Sebagai contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidaknya hanya mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di Perguruan Tinggi tertentu dalam menyampaikan materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan komputer. 
Dimana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya. Di negara maju dan di beberapa negara berkembang dimana tingkat pendidikannya sudah bisa dikatakan cukup baik, penerapan teknologi tinggi ini sudah berjalan lebih dari 20 tahun. Sementara di Indonesia baru beberapa tahun sejak teknologi jaringan mulai dikenal dan diterapkan sebagai salah satu materi pelajaran di sekolah menengah kejuruan (SMK) beberapa tahun lalu dan untuk Sekolah Lanjtuan Atas dengan masuknya kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dengan teknologi ini seorang dosen atau guru dalam menyampaikan materinya tidak hanya dalam bentuk tatap muka saja melainkan sudah menggunakan berbagai media komunikasi yang dipadukan dengan teknologi networking, misalnya Intranet dan Internet.
Dengan teknologi jaringan tersebut tidak hanya mata kuliah atau bidang studi saja yang bisa memanfaatkan teknologi tinggi ini, melainkan hampir sebagian besar proses belajar mengajar termasuk BK (Bimbingan Konseling) atau Bimbingan Karier sudah bisa bisa memanfaatkan teknologi tinggi ini.

C.   Implikasi Teknologi Informasi Pada Pendidikan
Sejarah IT dan internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET). Demikian pula Internet di Indonesia mulai tumbuh di lingkungan akademis (UI dan ITB), dan perlu diperbanyak lagi cerita tentang manfaat internet bagi bidang pendidikan.
Adanya internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. Adanya internet memungkinkan seseroang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di  Amerika Serikat. Mekanisme akses perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan program khusus, aplikasi telnet atau melalui web browser (Netscape dan Internet Explorer). Sudah banyak tentang pertolongan internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui internet. Tanpa adanya internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
Kerjasama antar pakar dan juga mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Saat ini hal tersebut dapat dilakukan dari rumah dengan mingirimkan email, tidak seperti dahulu seseorang harus berkelana atau berjalan jauh untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi. Sharring information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional kea rah pendidikan yang lebih terbuka. Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning” Dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja dan kompetitif.
Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia mendatang adalah:
Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning)
Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukkan sebagai strategi utama.
Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan.
Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video

E-Learning
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin popular saat ini adalah “e-learning” yaitu suatu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001;28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria yaitu:
1.    E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
2.    Pengiriman samapi ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
3.    Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. 
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan, maka saat ini sudah dimungkinkan untuk belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya sudah dapat dilakukan.
Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi seperti: 
1.    WBT (Web Based Training), 
2.    LCC (Learner-Cemterted Classroom), 
3.    CBI (Computer Based Instruction), 
4.    Curricie, 
5.    ACT (Adaptive Computer Testing)

Distance Learning (online)
     Pendidikan jarak jauh adalah sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta ajar bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. pemisah dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari pendidikan jarak jauh sistem pendidikan jarak jauh merupakan suatu alternatif pemerataan kesempatan dalam bidang penddikan. sistem in dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. pada sistem pendidikan pelatihan ini tenaga pengajar dan peserta didik tidak harus berada dalam lingkungan geografi yang sama.
Tujuan dari pembangunan sistem ini antara lain menerapkan aplikasi-aplikasi pendidikan jarak jauh berbasis web pada situs-situs pendidikan jarak jauh yang dikembangkan di lingkungan di Indoensia yakni bekerja dengan sama mita-mitra lainnya. Secara sederhana dapat dipahami sistem ini terdiri dari kumpulan aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan pendidikan jarak jauh hingga penyampaian materi pendidikan jarak jauh tersebut dapat dilakukan dengan baik. sarana peunjang dari pendidikan jarak jauh ini adalah teknologi informasi. kemunculan teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan jarak jauh ini sangat membantu sekali. Seperti dapat dilihat, dengan munculnya berbagai pendidikan secara online, baik pendidikan formal atau non-formal, dengan menggunakan fasilitas internet. pendekatan sistem pengajaran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengajaran secara langsung (real time) ataupun dengan cara menggunakan sistem sebagi tempat pemusatan pengetahuan (knowledge).
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
1.    Pusat kegiatan siswa, sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.
2.    Interaksi dalam grup; para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
3.    Sistem administrasi mahasiswa, dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya.
4.    Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning.
5.    Perpustakaan digital; pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.
6.    Materi online diluar mata kuliah; untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web.
Di Indonesia yang telah melakukan pembelajaran sistem distance learning ini adalah Universitas Terbuka yang berlokasi di daerah Pondok Cabe. Untuk informasi lebih lanjut dapat dibuka situs http://ut.ac.id. 

Cyber University/Virtual University
Cyber university atau virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi internet. Cyber university atau virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Cyber university/virual university merupakan format distance learning yang memberikan gelar (degree kepada pesertanya). Menggunakan komputer dan jaringan komputer (internet) untuk melaksakan fungsinya.
Perangkat cyber university/virtual university adalah:
Koleksi materi dalam format digital, contoh: silabus, textbook, eBooks.
Bulletin/discussion board untuk diskusi secara asinkron
Chat room untuk diskusi real-time/sinkron (tutorial/kerja kelompok)
Cyber university/virtual university memiliki dampak positif yaitu dimana dengan cyber university dapat menghubungkan beberapa universitas untuk sharring resources, meningkatkan kemampuan dan kualitas bersama serta tidak adanya batasan wilayah.
Selain dampak positif cyber university/virtual university juga memiliki dampak negataif diantaranya:
Kurangya ketersediaan materi pengajaran dalam Bahasa Indonesia. Inisiatif beberapa cyber university di Indonesia lebih banyak menggunakan materi dari luar negeri.
Akses internet belum merata dan masih relatif mahal di beberapa tempat.
Guru, dosen atau staf pengajar belum siap. Untuk itu perlu ada upaya untuk meningkatkan kemampuan guru, dosen atau staf
Proses belajar cara baru membutuhkan waktu untuk belajar, ada learning process yang harus dilalui.
Perijinan menyangkut standar mutu.

Perpustakaan Digital/Digital Library
Di indonesia teknologi informasi baru berkembang satu setengah dasawarsa terakhir, sedangkan pada perpustakaan baru terlihat secara signifikan pada pertengahan terakhir tahun 1990-an jumlah perpustakaan yang memanfaatkan untuk pembuatan catalog tercetak juga masih sangat sedikit. hal yang sangat menggembirakan adalah respon teknologi yang dikembangkan oleh perpustakaan IPB Bogor. Ia mengembangkan perangkat lunak CDS/ISIS dengan berbagai proses modifikasi yang selanjutnya mengadakan kerjasama pemasangan sistem perangkat lunak tersebut.
Pada tahun 2000-an, perkembangan dan kemajuan teknologi yang pesat menantang pustakawan dan staf ataupun pusat-pusat infomasi untuk berbenah diri, karena tanpa respon yang positif terhadap teknologi, mereka akan ditinggalkan oleh pemakai dan tergilas oleh derasnya informasi. sebagian besar perpustakaan, baik perpustakaan umum, sekolah, perguruan tinggi dan perpustakaan khusus telah membuka jaringan internet yang memungkinkan akses keseluruh dunia dan melakukan diskusi ataupun seminar jarak jauh. Hal ini juga terkait dengan banyaknya perpustakaan pada era teknologi ni memanfaatkan bebarapa perangkat lunak yang ada dipergunakan untuk sistem pelayanan. sistem pelyanan yang cepat, mudah dan akurat dapat membantu para pemakai.
Perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek inforamsi tersebut melalui perangkat digital. Layanan ini diharapkan dapat mempermudah pencarian informasi di dalam koleksi obyek inforamsi seperti dokumen, gambara dan database dalam format digital dengan cepat, tepat dan akurat.
Dengan adanya perpustakaan digital terdapat 2 dampak yaitu dampak positif dan negative. Dampak positifnya adalah memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di berbagai negara, dapat membantu peneliti dalam peneyelesaian penelitian, dan terjadinya tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar. 
Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya plagiat, tidak adanya lisensi hak cipa dan sumber daya manusia belum siap akan kebutuhan digital library yang sangat dibutuhkan.
Contoh situs perpusakaan digital di Indonesia yaitu www.lib.ui.edu , http://pustaka.bl.ac.id, http://digilib.tarumanegara.ac.id.
 Dalam era global, penawaran beasiswa muncul di internet. Bagi sebagian besar mahasiswa di dunia, uang kuilah untuk memperoleh pendidikan yang terbaik umumnya masih dirasakan mahal. Amat disayangkan apabila ada mahasiswa yang pandai di kelasnya tidak dapat meneruskan sekolah hanya karena tidak mampu membayar uang kuliah. Informasi beasiswa merupakan kunci keberhasilan dapat menolong mahasiwa yang berpotensi tersebut.
Meskipun teknologi informasi komunikasi dalam bentuk komputer dan internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran secara lebih efektif dan produktif, namun disisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari sisi kegairahan kadang-kadang mahasiswa/siswa lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari. Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat berbahaya kalau mahasiswa/siswa kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh. Bagi mahasiswa/siswa dasar penggunaan internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan kemampuan yang bersifat manual seperti menulis tangan, menggambar, berhitung, dan sebagainya.

D.   Kendala-kendala Pengimplikasian di Indonesia
Jika memang teknologi komunikasi dan informasi memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan teknologi informasi belum dapat digunakan secara optimal. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini.
Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transormasi teknologi, infrastruktru telekomunikasi dan perangkat hukumnyayang mengaturnya. Apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan Teknologi informasi dan komunikasi untuk pendiddikan ini. Sebab perlu diketahui bahwa Cyber Law belum diterapkan pada dunia Hukum di Indonesia.
Selain itu masih dapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan iformasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya teknologi informasi untuk pendidkan sementara penetrasi computer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Untuk itu perlu dipikirkan akses ke internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara itu tempat akses interent dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung interntet. Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapa tmenciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan. Namun sementara pemerintah sendiri masih demikian pelit untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan. Saat ini baru institute-institut pendidikan unggulan yang memiliki fasilitas untuk mengakses jaringan IT yang memadai. Padahal masih banyak-institut-institut pendidikan lainnya yang belum diperlengkapi dengan fasilitas IT.
Tuntutan pembelajaran di masa yang akan datang harus bersikap terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner serta terkait pada produktivitas kerja dan kompetitif.
Teknologi informasi dan telekomunikasi dengan murah dan mudah akan menghilangkan batasan-batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Beberapa konsekuensi logis yang terjadi antara lain adalah:
1.    Mahasiswa dapat dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun di dunia tanpa terbatas lagi pada batasan institusi dan negara.
2.    Mahasiswa dapat dengan mudah berguru pada orang-orang ahli/pakar di bidang yang diminati.
3.    Kuliah bahkan dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa tergantung pada universitas tempat si mahasiswa belajar.
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan akan memungkinkan terciptanya sistem pembelajaran elektronik seperti e-learning, distance learning, virtual university dan penggunaan perangkat informasi interaktif (CD-ROM).

Related

MANAJEMEN 6130418874562766939

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item