Masalah Ekonomi Pada Negara-Negara Berkembang
https://alawialbantani.blogspot.com/2018/07/masalah-ekonomi-pada-negara-negara.html
Masalah ekonomi pada negara berkembang dan negara maju sangatlah berbeda. Pada negara maju masalah ekonomi yang umum dihadapi adalah kurangnya permintaan yang menghambat pertumbuhan output, Sedangkan pada negara berkembang justru kesebalikan dari masalah - masalah yang dihadapi oleh negara- negara maju. Pada negara berkembang masalah pembangunan ekonomi yang paling umum dihadapi adalah kurangnya elastisitas penawaran yang menghalangi pertumbuhan ekonomi.
Di negara berkembang, terutama negara yang tingkat laju pertumbuhan penduduknya berda pada level tinggi sampai sangat tinggi, kelebihan penwaran tenaga kerja adalah fitur umum. Negara seperti ini biasa dikatakan negara dengan masalah ekonomi akut pengangguran. Ekstrimnya bahkan produktivitas marjinal mereka adalah nol bahkan minus. Selain iu tenaga kerja yang ada tidak memiliki kualitas yang memadai. Mereka umumnya berkerja dengan menggunakan alat –alat tradisional yang tidak dapat meningkatkan produktivitas dibidang pertanian. Buta huruf membuat mereka mengalami kesulitan dalam menggarap ilmu dan teknologi yang baru. Sementara itu disisi lain pengenalan tekonologi baru di sektor industri , proses industri terkadang cendredung padat modal. Akibatnya pengangguran bertambah meskipun ada perbaikan disektor tertentu.
Masalah – masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang pastinya berkaitan erat dengan karakteristik yang ditemui pada negara berkembang. Adapun karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
1.Ketergantungan pada sektor pertanian primer ( Substantial Dependence On Agricultural Production ).
Negara - negara berkembang umumnya sangat bergantung pada sektor pertanian dan pertambangan. Bahkan ada negara yang hanya bergantung pada sektor pertanian saja. Perekonomian ini biasa disebut sebagai perekonomian monokultural.
2.Rendahnya tingakat produktitavas ( Low Level Of Production ). Rendahnya tingkat produktivitas dapat dilihat dari pendapatan domestic bruto ( PDB) perkapita atau PBD perkapita pekerja yang kecil. Hal ini berkaitan dengan rendahnya tingkat kehidupan dan keterbatasan kesempatan kerja yang tersedia, terutama bagi mereka yang hanya berpendidikan rendah atau bahkan tak berpendididkan sama sekali. Karenanya di negara berkembang berlaku istilah lingkaran setan yang sulit diputus, maksudnya adalah dengan mata rantai pendapatan yang rendah maka akan berakibat ke tabungan dan investasi yang rendah pula. Jika tabungan dan investasi yang rendah maka akan mengakibatkan akumulasi modal yang lambat yang berujung pada produktivitas yang rendah. Produktivitas yang rendah juga berdampak pada rendahnya pendapatan rata-rata.
3.Ketergantungan yang besar dan rentannya hubungan internasional ( Doninance, Dependence And Vurnerability In International Relation ).
Kondisi ekonomi dinegara berkembag sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di sekitarnya terutama negara maju. Hal ini karena lemahnya permintaan domestik yang sangat mengandalkan pasar ekspor. Tetapi umumnya yang diekspor adalah barang-barang primer. Ketergantungan dinegara maju juga terjadi dalam bidang industri. Hal ini dikarenakan hulu industri memerlukan negara berkembang guna pemasok bahan dasar industrinya.
4.Pasar dan informasi yang tidak sempurna.
keberadaan pasar di negara berkembang juga tidak menyediakan informasi yang lengkap. Struktur pasar barang dan jasa umumnya tidak sempurna. Monopoli dan oligopoly bisa saja terjadi dalam pasar faktor industri. Selain itu pasar dan informasi yang tidak sempurna hanya akan merugikan rakyat semata. Sebahagian besar informasi pasar hanya diterima oleh sebahagian kecil para pengusaha yang memiliki hubungan dekat dengan birokrasi yang bersangkutan.
5. Tingginya tingkat pengangguran (Highrates Of Unemployment ).
Pada dasarnya tingkat pengangguran di negara berkembang memang sangat tinggi. Angka pengangguran akan semakin tinggi jika dihitung menggunakan angka underunemployment. Penyebab tingginya pengangguran adalah laju pertumbuhan angkatan yang sangat tinggi melebihi daya tampung perekonomian nasional. Kemudian rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja berhubungan dengan rendahnya tingkat penanaman modal, khususnya disekto-sektor industri dan jasa modern
6. Rendahnya tingkat kehidupan ( Low Level Of Living ).
Rendahnya tingkat kehidupan biasanya dilihat dari kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar semisal nya makanan, pakaian dan rumah. Laporan yang diturunkan oleh UNDP yang membidangi peningkatan kehidupan mengatakan bahwa lebih dari 1 millyar masyarakat dunia dibawah garis kemiskinan yang hampir 80 % berasal dari negara berkembang. Lingkup kemiskinan yang dimaksud oleh UNDP adalah kekurangan gizi dan kondisi kesehatan yang buruk. Selain itu tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan masih banyaknya penduduk di negara berkembang yang buta aksara.
7. Tingginya pertambahan penduduk. ( High Rates Of Population Of Growth ). Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang biasanya 2 sampai 4 kali lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan penduduk di negara maju. Tak mengherankan 75 % warga negara dunia hidup di negara berkembang. Dan sisinya hidup dalam lingkup negara maju. Tingginya jumlah pertumbuhan penduduk di negara berkembang menimbulkan berbagai masalah yang saat ini sedang dialami oleh negara kita sendiri semisalnya penyediaan pangan, kesempatan kerja , perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
jadi tau sekarang makasih kak
BalasHapuspromo jsm