Teori Kinerja menurut Para Ahli
https://alawialbantani.blogspot.com/2019/01/teori-kinerja-menurut-para-ahli.html
Teori Kinerja
oleh. Erlis Maryandha, S.Pd
Kinerja adalah
suatu konstruk multidimensional yang sangat kompleks, dengan banyak perbedaan
dalam arti tergantung pada siapa yang sedang mengevaluasi, bagaimana dievaluasi
dan aspek apa yang dievaluasi. Persahaan harus senantiasa berubah untuk
mengembangkan efektivitasnya. Perubahan ditujukan untuk menemukan atau
mengembangkan cara menggunakan sumber daya yang ada dan kapabilitas
meningkatkan kemampuan menciptakan nilai dan meningkatkan kinerja. (Jones dalam
Lako, 2004)
Kinerja adalah
kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan
mnyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang
diharapkan. (Rivai, 2005)
Menurut Mathis
dan Jakson (2002), kinerja adalah apa yang dilakukan pegawai, sehingga ada yang
mempengaruhi kombinasi pegawai organisasi antara lain:
a.
Kuantitas out put
b.
Kualitas out put
c.
Jangka waktu out put
d.
Kehadiran ditempat
kerja
e.
Sikap koperatif
Jadi kinerja
mempunyai pengertian yang cukup luas dari ilmu pengetahuan, teknologi dan
taktik manajemen yaitu suatu filsofi dan sikap mental yang timbul dan motivasi
yang kuat dari lingkungan kerja secara terus menerus. Dari pengertian diatas
disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu sikap yang selalu mempunyai pandangan
bahwa kualitas dan kuantitas pekerjaan hari ini harus lebih baik pada hari
kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari ini.
Menurut Wibowo (2007:2) “kinerja adalah
tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya”.
Menurut Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2011:7) “kinerja merupakan hasil
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,
kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi”.
Menurut Timpe (2003:32) faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah:
1. Lingkungan
kerja,
2. Motivasi
kerja,
3. Gaya
kepemimpinan,
4. Prilaku,
5. Sikap,
dan
6. Hubungan
dengan rekan kerja.
Selanjutnya Arikunto (1998:65)
mengemukakan faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah:
1.
Sikap,
2.
Minat,
3.
Intelegensi,
4.
Motivasi kerja,
5.
Kepribadian,
6.
Suasana kerja, dan
7.
Lingkungan kerja.