https://alawialbantani.blogspot.com/2018/07/oleh-erlis-maryandha-s.html
Oleh, Erlis Maryandha, S.Pd
Administrasi Pendidikan
ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN
Dalam pembahasan ini,
konsep administrasi dipandang sama dengan konsep Manajemen. Manajemen
Pendidikan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan pendidikan, secara
sederhana manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang
diterapkan dalam bidang pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang
berkaitan dengan pendidikan. Oleh karena itu pemahaman tentang manajemen
pendidikan menuntut pula pemahaman tentang manajemen secara umum. Berikut ini
akan dikemukakan tentang makna manajemen.
1. Konsep Administrasi/Manajemen
Dari segi bahasa
management berasal dari kata manage (to manage) yang berarti “to
conduct or to carry on, to direct” (Webster Super New School and Office
Dictionary), dalam Kamus Inggeris Indonesia kata Manage diartikan “Mengurus,
mengatur, melaksanakan, mengelola”(John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus
Inggeris Indonesia) , Oxford Advanced Learner’s Dictionary mengartikan Manage
sebagai “to succed in doing something especially something
difficult….. Management the act of running and controlling business or similar
organization” sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Manajemen
diartikan sebagai “Prose penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai
sasaran”(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Adapun dari segi Istilah telah banyak
para ahli telah memberikan pengertian manajemen, dengan formulasi yang
berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian manajemen guna
memperoleh pemahaman yang lebih jelas.
Tabel 2.1.
Pendapat Pakar tentang Manajemen/Administrasi
No
|
Pengertian Administrasi/manajemen
|
Pendapat
|
1.
|
The most comporehensive definition views
management as an integrating process by which authorized individual create,
maintain, and operate an organization in the selection an accomplishment of
it’s aims
|
(Lester Robert Bittel (Ed), 1978 : 640)
|
2.
|
Manajemen itu adalah pengendalian dan
pemanfaatan daripada semua faktor dan sumberdaya, yang menurut suatu
perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu
prapta atau tujuan kerja yang tertentu
|
(Prajudi Atmosudirdjo,1982 : 124)
|
3.
|
Management is the use of people and other
resources to accomplish objective
|
( Boone& Kurtz. 1984 : 4)
|
4.
|
.. management-the function of getting things done
through people
|
(Harold Koontz, Cyril O’Donnel:3)
|
5.
|
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas,
yang terdiri dari tindsakan-tindakan : Perencanaan, pengorganisasian,
menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia
serta sumber-sumber lain
|
(George R. Terry, 1986:4)
|
6.
|
Manajemen dapat didefinisikan sebagai ‘kemampuan
atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian
tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain’. Dengan demikian dapat pula
dikatakan bahwa manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi
|
(Sondang P. Siagian. 1997 : 5)
|
7.
|
Management is the process of efficiently
achieving the objectives of the organization with and through people
|
De Cenzo&Robbin
1999:5
|
dengan memperhatikan beberapa definisi di atas
nampak jelas bahwa perbedaan formulasi hanya dikarenakan titik tekan yang
berbeda namun prinsip dasarnya sama, yakni bahwa seluruh aktivitas yang
dilakukan adalah dalam rangka mencapai suatu tujuan dengan memanfaatkan seluruh
sumberdaya yang ada, sementara itu definisi nomor empat yang dikemukakan oleh G.R
Terry menambahkan dengan proses kegiatannya, sedangkan definisi nomor lima
dari Sondang P Siagian menambah penegasan tentang posisi manajemen
hubungannya dengan administrasi. Terlepas dari perbedaan tersebut, terdapat
beberapa prinsip yang nampaknya menjadi benang merah tentang pengertian
manajemen yakni :
1. Manajemen merupakan suatu kegiatan
2. Manajemen menggunakan atau memanfaatkan
pihak-pihak lain
3. Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu
Setelah melihat pengertian manajemen, maka nampak
jelas bahwa setiap organisasi termasuk organisasi pendidikan seperti Sekolah
akan sangat memerlukan manajemen untuk mengatur/mengelola kerjasama yang
terjadi agar dapat berjalan dengan baik dalam pencapaian tujuan, untuk itu
pengelolaannya mesti berjalan secara sistematis melalui tahapan-tahapan dengan
diawali oleh suatu rencana sampai tahapan berikutnya dengan menunjukan suatu
keterpaduan dalam prosesnya, dengan mengingat hal itu, maka makna pentingnya
manajemen semakin jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan.
2. Konsep Administrasi/Manajemen Pendidikan
Setelah memperoleh
gambaran tentang manajemen secara umum maka pemahaman tentang manajemen
pendidikan akan lebih mudah, karena dari segi prinsip serta fungsi-fungsinya
nampaknya tidak banyak berbeda, perbedaan akan terlihat dalam substansi yang
dijadikan objek kajiannya yakni segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah
pendidikan.
Oteng Sutisna (1989:382) menyatakan bahwa Administrasi
pendidikan hadir dalam tiga bidang perhatian dan kepentingan yaitu : (1)
setting Administrasi pendidikan (geografi, demograpi, ekonomi, ideologi, kebudayaan,
dan pembangunan); (2) pendidikan (bidang garapan Administrasi); dan (3)
substansi administrasi pendidikan (tugas-tugasnya, prosesnya, asas-asasnya, dan
prilaku administrasi), hal ini makin memperkuat bahwa manajemen/administrasi
pendidikan mempunyai bidang dengan cakupan luas yang saling berkaitan, sehingga
pemahaman tentangnya memerlukan wawasan yang luas serta antisipatif terhadap
berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat disamping pendalaman dari segi
perkembangan teori dalam hal manajemen/administrasi.
Dalam kaitannya dengan
makna manajemen/Administrasi Pendidikan berikut ini akan dikemukakan beberapa
pengertian manajemen pendidikan yang dikemukakan para ahli. Dalam hubungan ini
penulis mengambil pendapat yang mempersamakan antara Manajemen dan Administrasi
terlepas dari kontroversi tentangnya, sehingga dalam tulisan ini kedua istilah
itu dapat dipertukarkan dengan makna yang sama.
Tabel 2.2.
Pendapat Pakar tentang Administrasi/manajemen
Pendidikan
No
|
Pengertian Administrasi/manajemen Pendidikan
|
Pendapat
|
1.
|
Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai
keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan
materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien…
|
Djam’an Satori, (1980: 4)
|
2.
|
Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan
sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam
usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya
|
Made Pidarta, (1988:4)
|
3.
|
Manajemen pendidikan ialah
proses perencanaan, peng-organisasian, memimpin, mengendalikan tenaga
pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan,
mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang
luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan
kebangsaan
|
Biro Perencanaan Depdikbud,
(1993:4)
|
4.
|
educational administration is a social process
that take place within the context of social system
|
Castetter. (1996:198)
|
5.
|
Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi
proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga
pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan…
|
Soebagio Atmodiwirio. (2000:23)
|
6.
|
Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi
manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama
|
Engkoswara (2001:2)
|
dengan memperhatikan pengertian di atas nampak
bahwa manajemen/administrasi pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu bentuk
penerapan manajemen atau administrasi dalam mengelola, mengatur dan
mengalokasikan sumber daya yang terdapat dalam dunia pendidikan, fungsi administrasi pendidikan merupakan alat untuk
mengintegrasikan peranan seluruh sumberdaya guna tercapainya tujuan pendidikan
dalam suatu konteks sosial tertentu, ini berarti bahwa bidang-bidang
yang dikelola mempunyai kekhususan yang berbeda dari manajemen dalam bidang
lain.
Menurut Engkoswara (2001:2) wilayah kerja
manajemen pendidikan dapat digambarkan secara skematik sebagai berikut :
Perorangan
|
Garapan
Fungsi
|
SDM
|
SB
|
SFD
|
|
Perencanaan
|
|
|
|
|
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
Pengawasan
|
|
|
|
|
Kelembagaan
|
Gambar 2.1.
Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
gambar di atas menunjukan suatu kombinasi antara
fungsi manajemen dengan bidang garapan yakni sumber Daya manusia (SDM), Sumber
Belajar (SB), dan
Sumber Fasilitas dan Dana (SFD), sehingga
tergambar apa yang sedang dikerjakan dalam konteks manajemen pendidikan dalam
upaya untuk mencapai Tujuan Pendidikan secara Produktif (TPP) baik untuk perorangan
maupun kelembagaan
Lembaga pendidikan seperti organisasi sekolah
merupakan kerangka kelembagaan dimana administrasi pendidikan dapat berperan
dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat
dari tingkatan-tingkatan suatu organisasi dalam hal ini sekolah, administrasi
pendidikan dapat dilihat dalam tiga tingkatan yaitu tingkatan institusi (Institutional
level), tingkatan manajerial (managerial level), dan tingkatan
teknis (technical level) (Murphy dan Louis, 1999). Tingkatan institusi
berkaitan dengan hubungan antara lembaga pendidikan (sekolah) dengan lingkungan
eksternal, tingkatan manajerial berkaitan dengan kepemimpinan, dan organisasi
lembaga (sekolah), dan tingkatan teknis berkaitan dengan proses pembelajaran.
Dengan demikian manajemen pendidikan dalam konteks kelembagaan pendidikan
mempunyai cakupan yang luas, disamping itu bidang-bidang yang harus
ditanganinya juga cukup banyak dan kompleks dari mulai sumberdaya fisik,
keuangan, dan manusia yang terlibat dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah
Menurut Consortium on Renewing Education
(Murphy dan Louis, ed. 1999:515) Sekolah (lembaga pendidikan) mempunyai lima
bentuk modal yang perlu dikelola untuk keberhasilan pendidikan yaitu :
1. Integrative capital
2. Human capital
3. Financial capital
4. Social capital
5. Political capital
modal integratif adalah modal yang berkaitan dengan
pengintegrasian empat modal lainnya untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian
program/tujuan pendidikan, modal manusia adalah sumberdaya manusia
yang kemampuan untuk menggunakan pengetahuan bagi kepentingan proses
pendidikan/pembelajaran, modal keuangan adalah dana yang diperlukan
untuk menjalankan dan memperbaiki proses pendidikan, modal sosial
adalah ikatan kepercayaan dan kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai
komunitas, dan modal politik adalah dasar otoritas legal yang dimiliki
untuk melakukan proses pendidikan/pembelajaran.
Dengan pemahaman
sebagaimana dikemukakan di atas, nampak bahwa salah satu fungsi penting dari
manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan proses pembelajaran, hal ini
mencakup dari mulai aspek persiapan sampai dengan evaluasi untuk melihat
kualitas dari suatu proses tersebut, dalam hubungan ini Sekolah sebagai suatu
lembaga pendidikan yang melakukan kegiatan/proses pembelajaran jelas perlu
mengelola kegiatan tersebut dengan baik karena proses belajar mengajar ini
merupakan kegiatan utama dari suatu sekolah (Hoy dan Miskel 2001). Dengan
demikian nampak bahwa Guru sebagai tenaga pendidik merupakan faktor penting dalam
manajemen pendidikan, sebab inti dari proses pendidikan di sekolah pada
dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya yang langsung pada kegiatan
pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidik
dalam suatu lembaga pendidikan akan menentukan bagaimana kontribusinya bagi
pencapaian tujuan, dan kinerja guru merupakan sesuatu yang harus mendapat
perhatian dari fihak manajemen pendidikan di sekolah agar dapat terus
berkembang dan meningkat kompetensinya dan dengan peningkatan tersebut kinerja
merekapun akan meningkat, sehingga akan memberikan berpengaruh pada peningkatan
kualitas pendidikan sejalan dengan tuntutan perkembangan global dewasa ini