SEJARAH PERADABAN ISLAM TENTANG KEHIDUPAN POLITIK PASCA KHULAFAURRASYIDIN




KEHIDUPAN POLITIK PASCA KHULAFAURRASYIDIN

A.BANI UMAYYAH

Nama Bani Umayyah dalam bahasa arab berarti anak turun Umayyah,yaitu Umayyah bin Abdul Syams,salah satu pemimpin dalam kabilah suku Quraisy. Abdul Syams adalah saudara dari Hasyim,sama-sama keturunan Abdul Manaf,yang menurunkan Bani Hasyim. Dari Bani Hasyim inilah lahir Nabi Muhammad.
Pada masa sebelum islam,Bani Umayyah selalu bersaing dalam Bani Hasyim. Pada waktu itu,Bani Umayyah selalu bersaing dengan Bani Hasyim. Pada waktu itu,Bani Umayyah lebih berperan dalam masyarakat mekah. Hal itu disebabkan mereka menguasai pemerintahan dan perdagangan yang banyak bergantung kepada pengunjung kakbah. Dipihak lain,Bani Hasyim adalah orang-orang yang berekonomi sederhana.
Keadaan mulai berubah pada waktu Nabi Muhammad SAW,salah seorang dari Bani Hasyim,mendapatkan wahyu Allah SWT untuk mengembangkan agama islam,Bani Umayyah merasa bahwa kekuasaan dalam perekonomiannya terancam. Oleh sebab itu,merka menjadi penentang utama dalam perjuangan Nabi Muhammad SAW. 

1.Awal Berdirinya

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW,pemerintahan islam dipegang oleh Abu Bakar as-Siddiq. Pada masa itu,Bani Umayyah merasa bahwa kelas mereka di bawah kaum Anshar dan Muhajitin. Hal itu disebabkan,mereka masuk islam pada gelombang yang terakhir,untuk mendapat kelas yang setingkat,mereka harus menunjukkan perjuangan mereka dalam perang membela islam. Ketika itu,Muawiyyah bin Abu Sufyan berjasa karena keterlibatannya dalam perang riddah untuk menumpas kaum murtad. Pada masa pemerintahan usman bin Affan,Muawiyyah bin Abu Sufyan  diangkat menjadi gubernur di Suriah menggantikan saudaranya. Bani Umayyah juga mendapatkan ketetapan bahwa mereka menjadi penguasa disana,sebagaimana orang Quraisy mendapatkan kekuasaan di Mekah. Hal itu juga disebabkan karena Usman bin Affan adalah salah seorang Bani Umayyah .
Masa pemerintahan Ali bin Abi Talib menjadi awal perpecahan umat islam. Hal ini disebabkan oleh kematian Usman bin Affan yang terbunuh.

2.Masa Pemerintahan

Muawiyyah bin Abu Sufyan mengawali pemerintahan 90 tahun Bani Umayyah di Damaskus. Dalam peristiwa amul jama’ah yang menjadi titik awal pemerintahan Bani Umayyah,Muawiyyah bin Abu Sufyan membuat kesepakatan dengan Hasan bin Ali. Isi kedepakatan itu, antara lain mengenai pergantian kekuasaan yang akan diserahkan kepada musyawarah umat islam. Umat islam berhak menentukan siapa yang akan menjadi khlifah,akan tetapi,muawiyyah bin Abu Sufyan melanggar kesepakatan itu. Ia mewariskan kekuasaan secara turun-temurun kepada anggota Bani Umayyah. Hal inilah yang menyebabkan munculnya perlawanan dari masyarakat yang kecewa terhadapnya.
Pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan,umat islam menyebrangi sungai Oxus,menguasai daerah Balkh, Bukhara, Khawarizm, Fergana dan Samarkan. Umat islam juga memasuki India dan menguasai Balukistan,Sind,Punjab,dan Multan.
Penyebaran islam dilanjutkan pada masa al-Walid nin Abdul Malik. Pada tahun 711 M,Tariq bin Ziyad menaklukan Aljazair dan Maroko. Ia bahkan menyebrang ke Spanyol dan menguasai Kordoba,Sevilla,Elvira,dan Toledo. Sebuah gunung batu tempat di mana Tariq bin Ziyad mendarat diabadikan dengan namanya,yaitu jabal Tariq dan sekarang termahsyur dengan nama Gibraltar. Sejak saat itulah islam mulai menyebar di Eropa serta mengembangkan berbagai macam ilmu pengetahuan dari sana.

3.Keruntuhan Bani Umayyah

Bani Umayyah mengalami keruntuhan oleh banyak hal,diantaranya adalah terbaginya kekuasaan Daulah Bani Umayyah ke dalam dua wilayah. Kholifah Marwah bin Muhammad berkuasa di wilayah semenajung Tanah Arab,dan Kholifah Yazid bin Umar berkuasa  di wilayah Wasit. Namun yang paling kuat diantara kedua wilayah tersebut adalah yang berpusat di Semenanjung Tanah Arab. Sehingga para pendiri kerajaan Daulah Bani Abbasiyah terus menerus mengatur strateginya untuk menumbangkan Kholifah Marwan dengan cara apapun,termasuk menghabisi nyawanya. Pembunuhan terhadap Marwan bin Muhammad dan Yazid bin Umar momwnt inilah yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran daulah Bani Umayyah yang sudah berkuasa selama 90 tahun.

B.BANI ABBASIYAH

1.Pembangunan Daulah Bani Abbasiyah

Daulah Bani Abbasiyah diambil dari nama Al-Abbas bin Abdul Mutholib,paman Nabi Muhammad SAW. Pendirinya ialah Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas,atau lebih dikenal dengan sebutan Abul Abbas As-Saffah. Daulah Bani Abbasiyah berdiri antara tahun 132-656/750-1258 M. Lima setengah abad lamanya keluarga Abbasiyah menduduki singgasana khalifah islamiyah. Pusat pemerintahannya di kota Baghdad.
Tokoh pendiri Daulah Bani Abbasiyah adalah: Abul Abbas As-Saffah,Abu Ja’far Al-Mansur,Ibrahim Al-Imam dan Abu Muslim Al-Khurasani. Bani Abbasiyah mempunyai khalifah sebanyak 37 orang. Dari masa pemerintahan Abul Abbas As-Saffah sampai Khalifah Al-Watsiq Billah agama islam mencapai masa keemasan ( 132-232 H/749-879 M). Dan pada masa kholifah Al-Mutawakkil sampai dengan Al-Mu’tashim,islam mengalami masa kemunduran dan keruntuhan akibat serangan bangsa Mongol Tartar pimpinan Hulakho Khan pada tahun 656 H/1258 M.

2.Perbedaan antara kekuasaan dinasti Abbasiyah dengan kekuasaan Dinasti bani Umayah,diantaranya adalah: 

Dinasti Umayyah sangat bersifat Arab Orientid,artinya dalm segala hal para pejabatnya berasal dari keturunan Arab murni,begitu pula corak peradaban yang di hasilakn pada dinasti ini.

Dinasti Abbasiyyah disamping bersifat arab murni,juga sedikit banyak telah terpengaruh dengan corak pemikiran dan peradaban Persia,Romawi Timur,Mesir dan sebagainya.
Pada masa pemerintahan dinasti Abbasiyah,luas wilayah kekuasaan islam semakin bertambah,meliputi wilayah yang telah dikuasai Bani Umayyah,antara lain Hijaz,YamanUtara dan Selatan, Oman, Kuwait, Irak, Iran (Persia), Yordania,Palestina, Lebanon, Mesir, Tunisia,Al-jazair, Maroko, Spanyol, Afganistan dan Pakistan dan meluas sampai ke Turki, Cina dan juga India.

3.Bentuk-Bentuk peradaban islam pada masa Daulah abbasiyah

Adapun bentuk-bentuk peradaban islam pada masa daulah Bani Abbasiyah adalah sebagai berikut:

a.Kota-Kota Pusat Peradaban
Diantara kota pusat peradaban pada masa dinasti Abbasiyah adlah Baghdad dan Samarra. Baghdad merupakan ibu kota Negara kerajaan Abbasiyah yang didirikan Kholifah Abu Ja’far Al-Mansur (754-775 M) pada tahun 762 M. Sejak awal berdirinya kota ini sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan. Sedangkan kota Samarra terletak di sebelah timur sungai Tigris,yang berjarak + 60 km dari kota Baghdad. Didalamnya terdapat 17 istana mungil yang menjadi contoh seni bangunan islam di kota-kota lain.

b.Bidang Pemerintahan.

Dalam pembagian wilayah (provinsi),pemerintahan Bani Abbasiyah menamakannya dengan Imaraat,gubernurnya bergelar Amir/Hakim. Imaraat saat itu ada 3 macam yaitu: Imaraat Al-Istikhfa,Al-Amaarah Al-Khassah dan Imaraat Al-Istilau. Kepada wilayah/imaraat ini diberi hak-hak otonomi terbatas,sedangkan desa/al-Qura dengan kepala desanya as-Syaikh al-Qoryah diberi otonomi penuh. Dinasti Abbasiyah juga telah membentuk angkatan perang yang kuat. Kholifah juga membentuk Baitul Mal/Departemen keuangan untuk mengatur keuangan Negara khususnya. Disampaing itu khalifah juga membentuk badan peradilan guna membantu khalifah dalam urusan hokum.

c.Bangunan Tempat Pendidikan dan Peribadatan 
Diantara bentuk bangunan yang dijadikan sebagai lembaga pendidikan adlah madrasah. Madrasah yang terkenal saat itu adalah Madrasah Nizamiyah,yang didirikan di Baghdad,Isfahan,Nisabur,Basrah,Tabaristan,Hara dan Musol oleh Nizam al-Mulk seorang perdana mentri pada tahun 456-486 H. Selain madrasah terdapt juga Kuttab,sebagai lembaga pendidikan dasar dan menegah,Majlis Muhadhoroh sebahai tempat pertemuan dan diskusi para ilmuan,serta Darul Hikmah sebagai perpustakaan.
Disamping itu juga terdapat masjid seperti masjid Cordova,Ibnu Toulun,Al-Azhar dan lain sebagainya.

d.Bidang ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan pada masa Daulah Bani Abbasiyah terdiri dari ilmu naqli dan ilmu aqli. Ilmu naqli terdiri dari Ilmu Tafsir,Ilmu Hadits,Ilmu Fiqih,Ilmu Kalam,Ilmu Tasawwuf dan Ilmu Bahasa. Adapun Ilmu Aqli seperti: Ilmu Kedokteran,Ilmu perbintangan,Ilmu Kimia,Ilmu Pasti,Logika,Filsafat dan Geografi.
     
4.Kemunduran Daulah Bani Abasiyah
Kehancuran Dinasti Abbasiyah ini tidak terjadi dengan cara spontanitas, melainkan melalui proses yang panjang yang diawali oleh berbagai pemberontakan dari kelompok yang tidak senang terhadap kepemimpinan Kholifah Abbasiyah. Disampin itu juga kelemahan kedudukan kekholifahan dinasti Abbasiyah di Baghdad,disebabkan oleh luasnya wilayah kekuasaan yang kurang terkendali,sehingga menimbulkan disintegrasi wilayah.
Diantara kelemahan yang menyebabkan kemunduran Dinasti Abbasiyah adalah sebagai berikut:
a. Mayoritas kholifah Abbasiyah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadinya dan cenderung hidup mewah.
b. Luasnya wilayah kekuasaan Abbasiyah,sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukan
c. Ketergantungan kepada tentara bayaran
d. Semakin kuatnya pengaruh keturunan Turki dan Persia,yang menimbulkan kecemburuan bagi bangsa Arab murni.
e. Permusuhan antar kelompok suku dan agama.
f. Perang salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak korban.
Penyerbuan tentara Mongol di bawah pimpinan Panglima Hulagu Khan yang menghancurleburkan kota Baghdad.


Daftar Pustaka

Sadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara: Ajaran, sejarah da pemikiran. Jakarta: UI Press,1990

Haludhi, khuslan dan Sa’id, Abdurrohim, Integrasi Budi Pekerti Dalam Pendidikan Agama Islam. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,2004


Related

SEJARAH ISLAM 4986682976491622929

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item