SEJARAH PERADABAN ISLAM TENTANG KEHIDUPAN POLITIK PASCA KHULAFAURRASYIDIN
https://alawialbantani.blogspot.com/2018/07/sejarah-peradaban-islam-tentang.html
KEHIDUPAN POLITIK PASCA KHULAFAURRASYIDIN
A.BANI UMAYYAH
Nama Bani
Umayyah dalam bahasa arab berarti anak turun Umayyah,yaitu Umayyah bin Abdul
Syams,salah satu pemimpin dalam kabilah suku Quraisy. Abdul Syams adalah
saudara dari Hasyim,sama-sama keturunan Abdul Manaf,yang menurunkan Bani
Hasyim. Dari Bani Hasyim inilah lahir Nabi Muhammad.
Pada masa
sebelum islam,Bani Umayyah selalu bersaing dalam Bani Hasyim. Pada waktu
itu,Bani Umayyah selalu bersaing dengan Bani Hasyim. Pada waktu itu,Bani
Umayyah lebih berperan dalam masyarakat mekah. Hal itu disebabkan mereka
menguasai pemerintahan dan perdagangan yang banyak bergantung kepada pengunjung
kakbah. Dipihak lain,Bani Hasyim adalah orang-orang yang berekonomi sederhana.
Keadaan mulai
berubah pada waktu Nabi Muhammad SAW,salah seorang dari Bani Hasyim,mendapatkan
wahyu Allah SWT untuk mengembangkan agama islam,Bani Umayyah merasa bahwa
kekuasaan dalam perekonomiannya terancam. Oleh sebab itu,merka menjadi
penentang utama dalam perjuangan Nabi Muhammad SAW.
1.Awal
Berdirinya
Setelah wafatnya
Nabi Muhammad SAW,pemerintahan islam dipegang oleh Abu Bakar as-Siddiq. Pada
masa itu,Bani Umayyah merasa bahwa kelas mereka di bawah kaum Anshar dan
Muhajitin. Hal itu disebabkan,mereka masuk islam pada gelombang yang
terakhir,untuk mendapat kelas yang setingkat,mereka harus menunjukkan
perjuangan mereka dalam perang membela islam. Ketika itu,Muawiyyah bin Abu
Sufyan berjasa karena keterlibatannya dalam perang riddah untuk menumpas kaum
murtad. Pada masa pemerintahan usman bin Affan,Muawiyyah bin Abu Sufyan
diangkat menjadi gubernur di Suriah menggantikan saudaranya. Bani Umayyah juga
mendapatkan ketetapan bahwa mereka menjadi penguasa disana,sebagaimana orang
Quraisy mendapatkan kekuasaan di Mekah. Hal itu juga disebabkan karena Usman
bin Affan adalah salah seorang Bani Umayyah .
Masa
pemerintahan Ali bin Abi Talib menjadi awal perpecahan umat islam. Hal ini
disebabkan oleh kematian Usman bin Affan yang terbunuh.
2.Masa
Pemerintahan
Muawiyyah bin
Abu Sufyan mengawali pemerintahan 90 tahun Bani Umayyah di Damaskus. Dalam peristiwa
amul jama’ah yang menjadi titik awal pemerintahan Bani Umayyah,Muawiyyah bin
Abu Sufyan membuat kesepakatan dengan Hasan bin Ali. Isi kedepakatan itu,
antara lain mengenai pergantian kekuasaan yang akan diserahkan kepada
musyawarah umat islam. Umat islam berhak menentukan siapa yang akan menjadi
khlifah,akan tetapi,muawiyyah bin Abu Sufyan melanggar kesepakatan itu. Ia
mewariskan kekuasaan secara turun-temurun kepada anggota Bani Umayyah. Hal
inilah yang menyebabkan munculnya perlawanan dari masyarakat yang kecewa
terhadapnya.
Pada masa
pemerintahan Abdul Malik bin Marwan,umat islam menyebrangi sungai
Oxus,menguasai daerah Balkh, Bukhara, Khawarizm, Fergana dan Samarkan. Umat
islam juga memasuki India dan menguasai Balukistan,Sind,Punjab,dan Multan.
Penyebaran islam
dilanjutkan pada masa al-Walid nin Abdul Malik. Pada tahun 711 M,Tariq bin
Ziyad menaklukan Aljazair dan Maroko. Ia bahkan menyebrang ke Spanyol dan
menguasai Kordoba,Sevilla,Elvira,dan Toledo. Sebuah gunung batu tempat di mana
Tariq bin Ziyad mendarat diabadikan dengan namanya,yaitu jabal Tariq dan
sekarang termahsyur dengan nama Gibraltar. Sejak saat itulah islam mulai
menyebar di Eropa serta mengembangkan berbagai macam ilmu pengetahuan dari
sana.
3.Keruntuhan
Bani Umayyah
Bani Umayyah
mengalami keruntuhan oleh banyak hal,diantaranya adalah terbaginya kekuasaan
Daulah Bani Umayyah ke dalam dua wilayah. Kholifah Marwah bin Muhammad berkuasa
di wilayah semenajung Tanah Arab,dan Kholifah Yazid bin Umar berkuasa di
wilayah Wasit. Namun yang paling kuat diantara kedua wilayah tersebut adalah
yang berpusat di Semenanjung Tanah Arab. Sehingga para pendiri kerajaan Daulah
Bani Abbasiyah terus menerus mengatur strateginya untuk menumbangkan Kholifah
Marwan dengan cara apapun,termasuk menghabisi nyawanya. Pembunuhan terhadap
Marwan bin Muhammad dan Yazid bin Umar momwnt inilah yang menyebabkan
kemunduran dan kehancuran daulah Bani Umayyah yang sudah berkuasa selama 90
tahun.
B.BANI ABBASIYAH
1.Pembangunan
Daulah Bani Abbasiyah
Daulah Bani
Abbasiyah diambil dari nama Al-Abbas bin Abdul Mutholib,paman Nabi Muhammad
SAW. Pendirinya ialah Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas,atau
lebih dikenal dengan sebutan Abul Abbas As-Saffah. Daulah Bani Abbasiyah
berdiri antara tahun 132-656/750-1258 M. Lima setengah abad lamanya keluarga
Abbasiyah menduduki singgasana khalifah islamiyah. Pusat pemerintahannya di
kota Baghdad.
Tokoh pendiri
Daulah Bani Abbasiyah adalah: Abul Abbas As-Saffah,Abu Ja’far Al-Mansur,Ibrahim
Al-Imam dan Abu Muslim Al-Khurasani. Bani Abbasiyah mempunyai khalifah sebanyak
37 orang. Dari masa pemerintahan Abul Abbas As-Saffah sampai Khalifah Al-Watsiq
Billah agama islam mencapai masa keemasan ( 132-232 H/749-879 M). Dan pada masa
kholifah Al-Mutawakkil sampai dengan Al-Mu’tashim,islam mengalami masa
kemunduran dan keruntuhan akibat serangan bangsa Mongol Tartar pimpinan Hulakho
Khan pada tahun 656 H/1258 M.
2.Perbedaan
antara kekuasaan dinasti Abbasiyah dengan kekuasaan Dinasti bani
Umayah,diantaranya adalah:
Dinasti Umayyah
sangat bersifat Arab Orientid,artinya dalm segala hal para pejabatnya berasal
dari keturunan Arab murni,begitu pula corak peradaban yang di hasilakn pada
dinasti ini.
Dinasti
Abbasiyyah disamping bersifat arab murni,juga sedikit banyak telah terpengaruh
dengan corak pemikiran dan peradaban Persia,Romawi Timur,Mesir dan sebagainya.
Pada masa
pemerintahan dinasti Abbasiyah,luas wilayah kekuasaan islam semakin
bertambah,meliputi wilayah yang telah dikuasai Bani Umayyah,antara lain
Hijaz,YamanUtara dan Selatan, Oman, Kuwait, Irak, Iran (Persia),
Yordania,Palestina, Lebanon, Mesir, Tunisia,Al-jazair, Maroko, Spanyol,
Afganistan dan Pakistan dan meluas sampai ke Turki, Cina dan juga India.
3.Bentuk-Bentuk
peradaban islam pada masa Daulah abbasiyah
Adapun
bentuk-bentuk peradaban islam pada masa daulah Bani Abbasiyah adalah sebagai
berikut:
a.Kota-Kota
Pusat Peradaban
Diantara kota
pusat peradaban pada masa dinasti Abbasiyah adlah Baghdad dan Samarra. Baghdad
merupakan ibu kota Negara kerajaan Abbasiyah yang didirikan Kholifah Abu Ja’far
Al-Mansur (754-775 M) pada tahun 762 M. Sejak awal berdirinya kota ini sudah
menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan. Sedangkan kota
Samarra terletak di sebelah timur sungai Tigris,yang berjarak + 60 km dari kota
Baghdad. Didalamnya terdapat 17 istana mungil yang menjadi contoh seni bangunan
islam di kota-kota lain.
b.Bidang
Pemerintahan.
Dalam pembagian
wilayah (provinsi),pemerintahan Bani Abbasiyah menamakannya dengan
Imaraat,gubernurnya bergelar Amir/Hakim. Imaraat saat itu ada 3 macam yaitu:
Imaraat Al-Istikhfa,Al-Amaarah Al-Khassah dan Imaraat Al-Istilau. Kepada
wilayah/imaraat ini diberi hak-hak otonomi terbatas,sedangkan desa/al-Qura
dengan kepala desanya as-Syaikh al-Qoryah diberi otonomi penuh. Dinasti
Abbasiyah juga telah membentuk angkatan perang yang kuat. Kholifah juga
membentuk Baitul Mal/Departemen keuangan untuk mengatur keuangan Negara
khususnya. Disampaing itu khalifah juga membentuk badan peradilan guna membantu
khalifah dalam urusan hokum.
c.Bangunan
Tempat Pendidikan dan Peribadatan
Diantara bentuk
bangunan yang dijadikan sebagai lembaga pendidikan adlah madrasah. Madrasah
yang terkenal saat itu adalah Madrasah Nizamiyah,yang didirikan di
Baghdad,Isfahan,Nisabur,Basrah,Tabaristan,Hara dan Musol oleh Nizam al-Mulk
seorang perdana mentri pada tahun 456-486 H. Selain madrasah terdapt juga
Kuttab,sebagai lembaga pendidikan dasar dan menegah,Majlis Muhadhoroh sebahai
tempat pertemuan dan diskusi para ilmuan,serta Darul Hikmah sebagai
perpustakaan.
Disamping itu
juga terdapat masjid seperti masjid Cordova,Ibnu Toulun,Al-Azhar dan lain
sebagainya.
d.Bidang ilmu
pengetahuan
Ilmu pengetahuan
pada masa Daulah Bani Abbasiyah terdiri dari ilmu naqli dan ilmu aqli. Ilmu
naqli terdiri dari Ilmu Tafsir,Ilmu Hadits,Ilmu Fiqih,Ilmu Kalam,Ilmu Tasawwuf
dan Ilmu Bahasa. Adapun Ilmu Aqli seperti: Ilmu Kedokteran,Ilmu
perbintangan,Ilmu Kimia,Ilmu Pasti,Logika,Filsafat dan Geografi.
4.Kemunduran
Daulah Bani Abasiyah
Kehancuran
Dinasti Abbasiyah ini tidak terjadi dengan cara spontanitas, melainkan melalui
proses yang panjang yang diawali oleh berbagai pemberontakan dari kelompok yang
tidak senang terhadap kepemimpinan Kholifah Abbasiyah. Disampin itu juga
kelemahan kedudukan kekholifahan dinasti Abbasiyah di Baghdad,disebabkan oleh
luasnya wilayah kekuasaan yang kurang terkendali,sehingga menimbulkan
disintegrasi wilayah.
Diantara
kelemahan yang menyebabkan kemunduran Dinasti Abbasiyah adalah sebagai berikut:
a. Mayoritas
kholifah Abbasiyah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadinya dan
cenderung hidup mewah.
b. Luasnya
wilayah kekuasaan Abbasiyah,sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit
dilakukan
c.
Ketergantungan kepada tentara bayaran
d. Semakin kuatnya
pengaruh keturunan Turki dan Persia,yang menimbulkan kecemburuan bagi bangsa
Arab murni.
e. Permusuhan
antar kelompok suku dan agama.
f. Perang salib
yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak korban.
Penyerbuan
tentara Mongol di bawah pimpinan Panglima Hulagu Khan yang menghancurleburkan
kota Baghdad.
Daftar Pustaka
Sadzali,
Munawir, Islam dan Tata Negara: Ajaran, sejarah da pemikiran. Jakarta: UI
Press,1990
Haludhi, khuslan
dan Sa’id, Abdurrohim, Integrasi Budi Pekerti Dalam Pendidikan Agama Islam.
Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,2004