TEORI MOTIVASI,


DISUSUN OLEH,
M. TOLIB ALAWI, S.SY.,ME
Dan
ERLIS MARYANDHA, S.Pd
Motivasi
Dalam ilmu manajemen motivasi merupakan pokok pembahasan yang tidak mungkin terlewatkan dalam setiap segmen pembahasannya, hal itu dikarenakan motivasi adalah penggerak manusia untuk melakukan sesuatu, tanpa adanya motivasi tidak mungkin manusia akan bergerak.
1. Pengertian Motivasi.
Pengertian motipasi menurut para ahli sebagaimana penulis dapatkan dalam kutipan dalam buku (Ambar Teguh Sulistiyani 2011:194), sebagai berikut:
a.       Jones, berpendapat bahwa motivasi berhubungan erat dengan bagaimana perilaku itu dimulai , dikuatkan, disokong, diarahkan, dihentikan dan reaksi subjektif macam apakah yang timbul dalam organisem ketika semua ini berlangsung.
b.      D. Bindra, menyatakan bahwa, konsep motivasi lebih ditekankan segi terarahnya kepada tujuan tertentu (Goal directedness of motivation).
c.       Gibran. Mengarah pada dua hal, yaitu:
1.      Kebutuhan (Needs) yang berhubungan dengan kekurangan yang dialami oleh seseorangpada aktu tertentu.
2.      Pentingnya pembahasan tentang tujuan.
d.      Pimpinan dapat memotivasi bawahannya sebagai berikut:
1.      Menginspirasi, yaitu dengan memasukan semangat kedalam diri orang kesediaan berbuat dengan efektif. orang diinspirasi melalui kepribadian pemimpin, keteladannya, dan pekerjaan yang dilakukannya, secara sadat atau tidak sadar.
2.      Mendorong. Yaitu dengan merangsang orang untuk melakukan apa yang harus dilakukan melalui pujian, persetujuan dan bantuan.
3.      Mendesak. Yaitu membuat orang merasa harus melakukan, apa yang harus dilakukan denggan sesuatu cara yang perlu, termasuk paksaan, kekerasan, dan cara ancaman jika perlu.
2. Pengertian Motivasi Kerja
Terdapat beberapa teori mengenai motivasi antara lain teori hierarki kebutuhan (hierarky of needs) milik Abraham Maslow, Teori X dan Y serta teori dua faktor (Robbins, 2008):
1.      Teori hierarki kebutuhan (hierarky of needs)
Teori hierarki kebutuhan (hierarky of needs) milik Abraham mengemukakan lima tingkat kebutuhan yaitu :
a.       Kebutuhan fisiologis (Phisiological) meliputi rasa lapar, haus, berlidung, seksual dan kebutuhan fisik lainnya.
b.      Kebutuhan akan rasa aman (safety) meliputi rasa ingin dilindungidari bahaya fisik dan emosional
c.       Kebutuhan sosial (social) meliputi rasa kasih sayang, kepedulian penerimaan dan persahabatan
d.      Kebutuhan akan penghargaan (esteem) meliputi faktor-faktor peghargaan internal seperti hormat diri, otoomi dan pencapaian dan faktor-faktor penghargaan eksteral seperti status, pengakuan dan pergatian
e.       Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization) yaitu dorongan untuk menjadi seseorang sesuai kevakapannya meliputi pertumbuhan, pencapaian potesi seseorang dan pemenuhan diri sendiri.
2.      Teori X dan Y
Dauglas McGregor mengemukakan dua pandangan nyata mengenai manusia, pandangan pertama negatif disebut Teori X dan yang kedua positif disebut teori Y. Menurut teori X ada empat asumsi yang dimiliki oleh manajer adalah:
a.       Pada dasarnya karyawan tidak menyukai pekerjaan sebisa mungkin menghindari
b.      Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan mereka harus dipaksa, dikendalikan atau diancam dengan hukuman untukmencapai tujuan.
c.       Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal bila mungkin
d.      Sebagai karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Sedangkan menurut teori Y ada empat asumsi positif yaitu :
a.       Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan seperti halnya istirahar atau bermain
b.      Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai tujuan
c.       Karyawan bersedia belajar untuk menerima, bahkan mencari, dan tanggung jawab
d.      Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.
3.      Teori Dua Faktor
Taori dua faktor (two factor theory) juga disebut teori motivasi higiene dikemukakan oleh Frederick Herzberg. Dengan keyakinan bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaan mendasar dan bahwa sikap seseorang terhadap pekerjaan bisa dengan sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan. Teori yang menghubungkan faktor-faktor intrinsik dengan kepuasan kerja sementara mengaitkan faktor-faktor ekstrinsik dengan ketidakpuasan.
4.      Teori McClelland
Motivasi didefinisikan sebagai proses yang menjelaskan intensitas arah dan ketekunan usaha individu atau pegawai dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan. Indikator motivasi pada penelitian ini dikembangkan oleh Mc Clelland 1961 dalam Steers dan Braunstein, (1976:254), yaitu:
a.      Need for achievement (kebutuhan berprestasi), kemampuan karyawanuntuk mencapai hubungan pada standar yang ditetapkan perusahaan.
b.      Need for affiliation (kebutuhan afiliasi), kebutuhan yang membuatkaryawan berperilaku wajar dalam melaksanakan tugasnya.
c.       Need for power (kebutuhan kekuasaan), keinginan karyawan untuksaling bersahabat dan mengenal lebih jauh teman kerja dalam sebuahperusahaan.
Sementara menurut Ig. Wursanto (2002:305) teori ini dinamakan teori dua faktor karena dalam teori ini dikembangkan dua faktor bagi motivasi pegawai. teori dua faktor ini sebagai berikut:
1.      Faktor ekstrinstik (Gaji atau upah, Keamanan kerja, Kondisi kerja, Status, Kebijakan perusahaan, Mutu dan teknik pengawasan, Interaksi antara personal (bawahan dan atasan)
2.      Teori intrinstik (Pengakuan, Tanggung jawab, Prestasi, Pekerjaan itu sendiri, Adanya kemungkinan untuk berkembang, kemajuan)
3.      Model-Model Motivasi.
Setiap pemimpin memiliki model atau gaya tersendiri dalam memotivasi bawahannya, karena mereka memilili ilmu dan pengalaman yang berbeda, sebagai mana kutipan (Ambar Tegus Sulistiani, 2012:218) sebagai berikut:
a.       Model Tradisional. (traditional model)
1.      Stoner-Wankel. Model motivasi tradisional dikaitkan dengan Frederik Taylor dan aspek penting pekerjaan pimpinan memastikan bahwa para bawahan melakukan tugasnya yang membosankan dan berulang-ulang dengan cara yang efisien. Pimpinan menentukan bagaimana pekerjaan itu dilakukan dan menggunakan suatu syistem perangsang upah untuk memotivasi para bawahan, maka makin banyak yang mereka hasilkan, makin besar upah yang mereka peroleh.  
2.      Malayu Hasibuan. Mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar gairah kerjanya meningkat ialah dilakukan dengan sistem insentif, yaitu memberikan insentif (uang/barang) kepada bawahan yang berprestasi baik. Semakian banyak produksinya maka semakin besar pula balas jasanya. Dalam prakteknya, model ini sering terdapat pada organisasi birokrasi, dan motivasi ini hanya untuk pekerja yang pasif.
b.      Hubungan Antar manusia (Human Relation Model)
Elton Maryo. Pimpian dapat memotivasi bawahan dengan mengakui kebutuhan sosialnya dan membuat mereka berguna dan penting. Bawahan diberi kebebasan untuk mengambil keputusan sendiri mengenai pekerjaannya. Perhatian lebih besar diberikan kepada kelompok kerja informal organisasi. Lebih banyak informasi diberikan kepada karyawan mengenai maksud pemimpin dan tentang oprasi organisasi. (Ambar Tegus Sulistiani, 2012:219)
c.       Model Sumberdaya Manusia (Human ResourcesManagemen Model)
McGregor dan Maslow, berpendapat bahwa bawahan dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uanag, atau keinginan akan kepuasan, akan tetapi kebutuhan prestasi dan kerja yang bermakna. Dalam model sumberdaya manusia ini, pimpinan tidak boleh membujuk bawahan untuk mematuhinya dengan menyuap mereka dengan upah yang tinggi seperti dalam model tradoisional, atau memanipulasi mereka dengan perlakuan yang penuh tenggang rasa dan perhatian seperti dalam model hubungan antar manusia. (Ambar Tegus Sulistiani, 2012:219)
4.      Dampak Motivasi
Motivasi akan sangat berdampak terhadap kinerja dan kinerja akan mempengaruhi hasil akhir.  Seseorang yang memiliki motivasi kerja tinggi akan mengerahkan segenap kemampuannya dan orang tersebut tidak akan mengeluh terhadap pekerjaannya. Sebagaimana pendapat para ahli tentang motivasi, bahwa Manusia bekerja dengan berbagai motivasi, ada yang bermotivasi kekuasaan, prestasi, dan apiliasi.


Related

MANAJEMEN 3078449241286364162

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item